Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Sabtu, 2 Juli 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Opini

Selamat Datang Kemahalan

Reporter: M Zulfikar Akbar
Selasa, 10 Januari 2017, 06:00 WITA
dalam Opini
2 menit dibaca
Selamat Datang Kemahalan

Husnun N Djuraid

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Husnun N Djuraid (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang)

Mengawali tahun 2017, pemerintah memberi kado tahun baru yang sangat pahit kepada rakyatnya. Dalam waktu bersamaan,  rakyat harus menanggung beban berbagai kebutuhan pokok, seperti BBM, listrik, biaya STNK dan BPKB. Tak ketinggalan, bahan pokok yang sangat penting seperti  lombok juga mengalami kenaikan yang sangat drastis. Bedanya, kenaikan Lombok ini mengikuti mekanisme pasar karena berbagai faktor, sedangkan kenaikan BBM, Listrik, STNK dan BPKB terjadi karena kebijakan pemerintah untuk menaikannya. Kenaikan biaya STNK dan BPKB sempat menimbulkan reaksi keras dari rakyat, ditambah lagi dengan sikap pemerintah yang tidak kompak dan saling lempar tanggung jawab.

Yang mengherankan justru kenaikan harga BBM yang mulai berlaku pada waktu yang hampir bersamaan. Mungkin baru kali ini kenaikan BBM tidak mengalami gejolak, baik menjelang, pada saat maupun sesudahnya. Kali ini pemerintah dengan tenang menaikkan harga sampai Rp 300 untuk beberapa jenis BBM. Pemerintah berkilah, yang dinaikkan itu adalah BBM nonsubsidi sedangkan BBM bersubsidi tidak naik. Jawaban itu tak lebih hanya akal-akalan, BBM bersubsidi memang tidak naik tapi sudah banyak SPBU yang tidak menjualnya. Pengusaha lebih suka menjual BBM nonsubsidi dibanding yang subsidi. Artinya sama saja, pemerintah memberi subsidi terhadap barang yang tidak ada di pasar.

Baca Juga:  Puasa Ramadan Sebagai Penghormatan Terhadap Alquran

Banyak alasan pemerintah mengapa harus menaikkan harga BBM, salah satunya karena harga BBM di pasar dunia juga naik. Harga BBM nonsubsidi di Indonesia mengikuti mekanisme pasar internasional. Kalau harga di pasaran internasional naik, maka harga di dalam negeri juga naik, begitu juga seharusnya sebaliknya. Dalam praktiknya tidak demikian. Saat harga minyak dunia anjlok, mengapa pemerintah tidak menurunkan harga BBM dalam negeri. Kalau ada penurunan, jumlahnya sangat kecil tidak sebanding dengan prosentase penurunan di pasaran internasional. Pada waktu itu Pertamina berkilah ingin menikmati laba yang lebih besar. Kondisi harga minyak dunia yang rendah terjadi cukup lama, sehingga Pertamina bisa mengeruk keuntungan lebih banyak.

Ketika keuntungan sudah banyak, tiba-tiba harga minyak dunia naik, maka cepat-cepat pemerintah menaikkan harga BBM dengan dalih mengikuti mekanisme pasar internasional. Ada ketidakadilan dalam kebijakan tersebut. Tapi pemerintah beruntung, karena sebagian besar rakyat tidak tahu dan tidak peduli. Alhasil, kebijakan kenaikan BBM itu diterima tanpa protes. Ini di luar kebiasaan, kenaikan harga BBM tanpa sedikit pun protes. Para wakil rakyat di parlemen dengan kompak meneriakkan koor tanda setuju. Para mahasiswa yang biasanya getol turun ke jalan memrotes kenaikan harga BBM, sekarang entah ke mana mereka. Rupanya mereka sedang asik menikmati liburan akhir tahun dan menyiapkan diri menghadapi ujian akhir semester. Tidak ada lagi yang memikirkan penderitaan rakyat. Biarlah rakyat menghadapi penderitaan ini sendiri tanpa bantuan dari pihak-pihak yang sehusnya peduli pada rakyat.

Baca Juga:  60 Tahun Kaltim

Kebijakan kenaikan harga itu menghapus citra pemerintah yang kerap berteriak lantang sebagai pembela rakyat. Partai pemenang pemilu sebagai partai pemerintah pun – yang katanya partai orang kecil – kini menikmati kemewahan kapitalisme dan liberalisme ekonomi sambil melupakan slogan yang selalu diteriakkan saat kampanye merebut hati rakyat. Sekarang sudah tidak ada lagi ideology membela kepentingan rakyat, yang ada kepentingan pasar bebas yang menguntungkan para pemodal besar. Pemerintah wajib bersyukur karena memiliki rakyat yang tangguh menerima berbagai kebijakan yang memberatkan. Mereka tetap menerima kebijakan itu tanpa protes. (*)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan12Tweet8Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Selasa, 3 Mei 2022, 10:26 WITA
Prahara Rektor ITK

Prahara Rektor ITK

Senin, 2 Mei 2022, 20:58 WITA
Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Minggu, 13 Maret 2022, 17:00 WITA
Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Jumat, 7 Januari 2022, 22:40 WITA
Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Rabu, 5 Januari 2022, 08:57 WITA
Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Selasa, 8 Desember 2020, 14:46 WITA
Postingan Selanjutnya
Nasib Barca Kini Tergantung Madrid

Nasib Barca Kini Tergantung Madrid

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Terkesan Mangkrak, Begini Kondisi Bontang Citimall

Terkesan Mangkrak, Begini Kondisi Bontang Citimall

Kamis, 30 Juni 2022, 15:12 WITA
Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Tikam Orang di Lampu Merah Berebas Tengah, 1 Pria Diringkus, 2 Buron

Senin, 27 Juni 2022, 09:15 WITA
Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Tersangka Penikaman di Berebas Tengah Ternyata Residivis, Baru Bebas 3 Bulan

Senin, 27 Juni 2022, 11:41 WITA
Kecelakaan di Jalan Cipto Mangunkusumo, Pemotor Tabrak Truk Parkir

Kecelakaan di Jalan Cipto Mangunkusumo, Pemotor Tabrak Truk Parkir

Jumat, 1 Juli 2022, 21:07 WITA
ODGJ Mengamuk, Rusak Barang di Konter HP Jalan Ahmad Yani

ODGJ Mengamuk, Rusak Barang di Konter HP Jalan Ahmad Yani

Jumat, 1 Juli 2022, 11:36 WITA
Pemotor dan Pengendara Truk di Jalan Cipto Mangunkusumo Dimediasi Polisi

Pemotor dan Pengendara Truk di Jalan Cipto Mangunkusumo Dimediasi Polisi

Sabtu, 2 Juli 2022, 19:49 WITA
Residivis Berulah, Jambret Pemotor di Jalan Cipto Mangunkusumo

Residivis Berulah, Jambret Pemotor di Jalan Cipto Mangunkusumo

Sabtu, 2 Juli 2022, 18:45 WITA
IUP Palsu Bertanda Tangan Gubernur Dipantau KPK

IUP Palsu Bertanda Tangan Gubernur Dipantau KPK

Sabtu, 2 Juli 2022, 16:00 WITA
Tersisa Satu Pasien Covid-19 Isolasi di Rusunawa Guntung Bontang

Dua Rusunawa di Bontang Dapat Anggaran Pemeliharaan

Sabtu, 2 Juli 2022, 15:00 WITA
Resep Tumis Buncis Udang, Menu Pelengkap Makan Siang

Resep Tumis Buncis Udang, Menu Pelengkap Makan Siang

Sabtu, 2 Juli 2022, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.