SANGATTA – Tim yang beranggotakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, Kecamatan dan Desa, gagal menangkap buaya di Gang Pelita Desa Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara.
Dikatakan salah seorang anggota Tim, Herlang Mappatiti, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap buaya muara tersebut.
Mula-mula, pihaknya melakukan pembongkaran lantai hingga dinding bawah rumah warga yang diduga tempat persembunyian buaya. Setelah itu, di beberapa bagian titik air yang dalamnya diperkirakan 40 centimeter tersebut diobok-obok oleh tim gabungan.
Merasa belum ada tanda-tanda pergerakan buaya, tim pun kembali memutuskan untuk melakukan penyedotan air kolong rumah. Sekira pukul 09.30 wita, tim menghentikan penyedotan lantaran air kolong tak kunjung surut. Sebab, air yang berada di bagian sisi kiri, kanan dan belakang kontrakan yang diduga ada buayanya tersebut turut memenuhi kolong rumah yang sudah disedot oleh lima pompa air tersebut.
“Jadi kita kembali lakukan evaluasi terkait penangkapan ini. Karena belum ada tanda-tanda adanya buaya dibawah kolong rumah ini,” ujar Herlang.
Dalam evaluasi itu, tim memutuskan untuk melakukan penangkapan buaya dengan cara penyetruman berdaya sengat ringan. Ada beberapa titik yang dilakukan penyetruman. Tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Keberadaan buaya tak kunjung diketahui. “Karena gak ada tanda-tanda dibarakan dua pintu ini, maka kita putuskan untuk pindah ke rumah sebelah,” katanya.
Di rumah sebelah, tim juga melakukan hal yang sama yakni penyetruman. Hingga pukul 12.00 wita, keberadaan buaya tak kunjung kelihatan. Akhirnya, tim gabungan memutuskan untuk menghentikan pencarian sementara.
Kemudian, pencarian dilanjut lagi pukul 13.30. Dengan metode yang sama, penyetruman dilakukan di beberapa titik kolong rumah kedua. Hasilnya, tepat pukul 14.00 wita, dua buaya berukuran sedang muncul ke permukaan dan nyaris keluar kolong. “Tetapi karena banyaknya warga yang menonton, buaya kembali masuk ke dalam kolong rumah. Kembali tidak diketahui keberadaannya,” jelas Herlang.
Karena cara penyetruman dianggap gagal, pihaknya kembali melakukan penyedotan air dengan selang besar. Sedikitnya dua selang yang digunakan. Hasilnya memuaskan. Air yang sebelumnya memenuhi rumah warga, kini kering dan menyisakan lumpur. “Anehnya, walaupun air kering, buaya nggak ada kelihatan satu pun. Padahal sudah kita senter, kita sudah masuki di semua ruangan. Tetap nggak ada,” katanya.
Besar dugaan, buaya membenamkan diri didalam lumpur. Karena, lumpur yang berada di bawah kolong tersebut memiliki kedalaman hingga 30 centimeter. Kemungkinan kedua, buaya lari kekolong rumah yang sebelumnya sudah disetrum oleh petugas. “Bahkan kita memerlukan ahli buaya. Apa memang benar buaya itu tahan dilumpur berjam-jam. Karena kita sudah cari ngak ketemu juga,” katanya.
Karena belum membuahkan hasil, tepat pukul 17.00 wita, tim kembali memutuskan untuk menghentikan pencarian. Kemungkinan dan jika memungkinkan, pihaknya akan melanjutkan pada malam hari. “Kalau malam warga sudah tidak ada lagi. Jadi ini akan memudahkan kita,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post