Sempat Lari ke Kediri, Penilap Asuransi Akhirnya Berhasil Ditangkap

Rochman Fujiono (kiri) diperiksa anggota Polsekta Samarinda Ilir di Polres Kediri setelah diamankan dari kediaman keluarganya di Desa Tertek, Kediri, Jawa Timur.

SAMARINDA – Ketukan pintu berulang kali membangunkan Rochman Fujiono (32) dari buaian. Rabu (22/2) dini hari hari, rumahnya di Jalan Mayor Bismo, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, disambangi sejumlah anggota polisi, yang bermaksud menjemput Rochman untuk dibawa ke markas Mapolres Kediri.

Sejak beberapa hari terakhir, karyawan swasta di bidang transportasi itu memang jadi incaran aparat penegak hukum. Dia tersangkut kasus dugaan penggelapan dana perusahaan yang sedianya digunakan untuk biaya asuransi kesehatan dan pensiunan di perusahaannya. “Kami dapat kabar keberadaan dia (Rochman) ada di sini (Kediri), kami segera berangkat,” ungkap Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto via sambungan telepon.

Kasus itu bermula dari laporan rekan pelaku yang mengaku kesulitan mengurus proses pengobatan, beberapa waktu lalu. Dia ditolak pihak rumah sakit. Nah, setelah diusut, Rochman, staf bagian pengembangan sumber daya manusia di perusahaan tersebut, diketahui belum membayar asuransi kesehatan dan pensiunan perusahaan sejak November 2016.

Mulanya, kasus itu coba diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Beberapa kali Rochman dihubungi, namun yang bersangkutan tak kunjung merespons. Muncullah opsi pihak perusahaan melapor ke polisi.

Untuk diketahui, perusahaan dikenai kewajiban membayar asuransi Rp 60 juta setiap bulan. “Totalnya ada Rp 186 juta yang ditilap pelaku untuk keperluan pribadi,” terang Purwanto.

Sementara itu, Rochman dalam pengakuannya di sambungan telepon yang sama, mengatakan dana tersebut digunakan untuk membantu keluarga. Dia pun menyadari perbuatan itu salah adanya. “Saya juga ada keperluan,” ujarnya.

Tadi malam, kepolisian membawa Rochman kembali ke Kota Tepian. Purwanto berjanji status tersangka pelaku segera terbit. Di Samarinda, dia akan kembali menjalani pemeriksaan. Sebab, polisi menduga ada orang lain yang turut terlibat dalam aksi tersebut. “Nanti saja, tunggu balik (tiba di Samarinda),” tutup Purwanto. (*/dra/ndy)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version