Sengit di Internal Golkar

GALANG DUKUNGAN: Pendukung Makmur HAPK resmi melamar ke PPP (kiri) dan PKB, Jumat (28/4) kemarin.(Guntur/Metro Samarinda)

 

 

Giliran Adi Darma Mendaftar

Bakal calon gubernur (cagub) yang diusung Golkar, Rita Widyasari sepertinya harus berpikir keras untuk menyeleksi calon pendampingnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Akan ada banyak pilihan bagi Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) itu.

Guntur Marchista Sunan

Tak hanya calon luar yang melamar Rita. Kader beringin pun ramai-ramai mendaftarkan diri untuk bisa mendampingi putri mendiang Bupati Kukar Syaukani HR itu, guna mengarungi pesta demokrasi terbesar di Banua Etam. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Nomor 06/DPP/Golkar/VI/ 2016 jadi alasan para kader tersebut berani maju, meskipun sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub).

Juklak tersebut memberikan harapan kepada kader potensial Golkar lainnya, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Dalam juklak dijelaskan, partai memberikan peluang kepada siapa saja kader terbaik partai untuk maju dalam momentum pilkada, baik pilgub, pemilihan bupati (pilbup), maupun pemilihan wali kota (pilwali).

Beberapa kader internal yang mencoba peruntungan di antaranya ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan DPP Golkar H Andi Sofyan Hasdam, ketua harian DPD I Golkar Kaltim H Makmur HAPK, wakil ketua Bidang Industri & Ketenagakerjaan DPD I Golkar Kaltim H Mohammad Djailani, wakil ketua Bidang Kerohanian DPD I Golkar Kaltim HM Ghufron Yusuf, dan yang rencananya akan mendaftar, Sabtu (29/4) hari ini, ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kaltim H Adi Darma.

“Kader Golkar yang mendaftar adalah Sofyan Hasdam, Mohammad Djailani, Ghufron Yusuf, dan Makmur, serta Adi Darma besok (hari ini, Red.) pukul 10.00 Wita. Kemudian pukul 14.00 Wita Awang Ferdian Hidayat (PDIP). Tiga lainnya yang sudah mendaftar adalah Suriansyah, Agus Mustapa, Farid Wadjdy,” kata sekretaris Tim Pilkada DPD I Golkar Kaltim, H Asli Arpani kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), Jumat (28/4) kemarin.

Terkait banyaknya kader Golkar yang mendaftar, Asli menanggapinya dengan santai. “Lihat saja nanti prosesnya. Yang pasti, pendaftaran ditutup tanggal 30 April,” tambahnya.

Belum diumumkannya calon pendamping Rita memang membuat gaduh. Apalagi, ketua DPD I Golkar Kaltim itu hanya menyebut syarat-syarat calon wakilnya. “Ada tiga syarat. Pertama memahami birokrasi, kedua laki-laki, dan ketiga usianya lebih tua dari saya,” kata Rita dalam sebuah kesempatan.

Tanpa menyebut nama, ibu tiga anak itu seolah memberi angin surga kepada kader maupun nonkader yang merasa memenuhi kriteria yang dimaksud. Sehingga, banyak yang berebut untuk menjadi pendamping jebolan Universitas Utara Malaysia (UUM) itu.

Dengan banyaknya kader yang maju, tentunya membuat Rita mesti menimbang dengan matang. Jangan sampai, keputusan Rita malah menggerus suara Golkar.

Satu per satu, kader Golkar mulai unjuk gigi. Hasdam adalah kader internal yang mengawalinya. Tak hanya melamar di Golkar, Wali Kota Bontang dua periode itu juga melamar di Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam waktu dekat, dia juga akan melamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kalau saya ada nasib jadi wakil gubernur (wagub), dengan banyaknya partai yang mendukung, maka pemerintahan akan stabil. Itulah mengapa saya mendaftar di tiga partai, Golkar, PAN, dan PKB,” katanya usai melamar di PKB beberapa waktu lalu.

Hasdam menggaransi, sebagai wakil dirinya bisa bekerja sama dengan Rita. Pengalamannya memimpin organisasi-organisasi besar menjadi modal utama bagi dirinya untuk bisa bekerja secara kolektif.

“Di dalam hidup, tidak pernah ada namanya, saya tidak bisa bekerja sama. Di KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Muhammadiyah, dan organisasi lainnya, saya bisa bekerja sama dengan pengurus. Insyaallah bisa bekerja secara kolektif dengan gubernur nantinya,” tegas suami Wali Kota Bontang saat ini, Neni Moerniaeni itu.

Soal siapa yang diusung, kata dia, semuanya menunggu keputusan pusat. Namun demikian, tentunya tetap mendengarkan masukkan atau saran dari pengurus daerah.

Bahkan, ketua KKSS Kaltim itu didukung penuh ketua harian DPP Golkar, Nurdin Halid. Dia menyebut, DPP sudah mencalonkan Hasdam sebagai pendamping Rita. “Di sini (Kaltim, Red.) peluangnya untuk Golkar sangat besar, karena Ibu Rita sebagai calon dari Golkar hasil surveinya sangat tinggi, jadi bisa Golkar dengan Golkar, meski ada beberapa pilihan lain, DPP mencalonkan Sofyan Hasdam,” kata Nurdin.

Nurdin mengungkapkan, dalam memilih cawagub harus melewati beberapa pertimbangan, salah satunya survei. Namun, survei bukan satu-satunya sumber dalam menentukan calon. “Jika ada persaingan sesama kader, maka dilakukan survei,” katanya.

Dia menyebut, Golkar memang mengedepankan kader. Sehingga jika calon gubernurnya secara objektif mendapatkan hasil survei yang tinggi, maka Golkar dapat mencarikan wakil dari internal. Namun, tetap dipilih kader yang memunyai akses dan jaringan yang bisa menciptakan elektabilitas yang tinggi bagi cagub.

“Banyak variabel-variabel, di antaranya Bupati Berau, kami juga simulasi jika dipasangkan dengan orang eksternal seperti Wali Kota Balikpapan. Kami ada lima terbesar simulasi, sedangkan simulasinya banyak,” katanya.

Dia menyampaikan, penentuan cagub-cawagub paling lambat Agustus mendatang. “Kami kasih waktu kepada DPD I dan DPD II untuk melakukan penjaringan,” Nurdin.

Kader berikutnya yang mengikuti jejak Hasdam adalah Makmur. Tak hanya melamar Golkar, Bupati Berau dua periode itu juga melamar ke partai lain. Kemarin, Makmur resmi melamar ke PPP dan PKB.

Juru bicara tim pemenangan Makmur, HS Abdurrahman Al Hasni mengungkapkan, sejatinya Makmur tidak punya niat untuk maju sebagai bakal cawagub. “Dan perlu digarisbawahi, pencalonan Makmur bukan keinginan dari DPD II atau organisasi sayap. Tapi murni dari masyarakat. Beliau (Makmur, Red.) sebenarnya tidak ada keinginan untuk mengambil formulir, tapi karena dorongan masyarakat, akhirnya maju,” katanya.

Wakil ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I DPD I Golkar Kaltim itu membantah ada perpecahan di tubuh Golkar. Justru menurutnya, langkah yang diambil Makmur merupakan bentuk kedewasaan demokrasi di tubuh Golkar.

“Nanti kan di rapimdasus (rapat pimpinan daerah khusus) akan membahas cagub dan cawagub yang akan diusulkan ke DPP. Biasanya ada tiga nama. Kemudian, DPP menetapkan dari hasil rapimdamsus. Jadi lihat saja nanti saat di rapimdasus, siapa yang akan diusung oleh pengurus di Kaltim,” katanya.

Dia kembali menegaskan, Golkar solid. “Tidak ada kubu Mulawarman atau Tenggarong. Saya tegaskan, Golkar solid,” tegasnya.

Makmur sendiri yang dikonfirmasi Kamis (27/4) lalu mengungkapkan, dorongan dirinya untuk maju berasal dari akar rumput. Dia sebagai kader hanya mengakomodir aspirasi itu. Ikhwal pendaftaran itu, Makmur sudah tahu. Dia menceritakan, sejak beberapa hari lalu, beberapa tokoh Golkar, pengurus DPD II, serta organisasi sayap mendesak agar dirinya mendaftar sebagai pendamping Rita. Mendapat desakan itu, dia pun langsung meminta izin kepada Rita.

“Tiga hari yang lewat saya sudah hubungi Ibu Rita. Saya sampaikan, kalau saya ditelepon oleh pengurus DPD II, dan disuruh untuk mendaftar. Saya pun dipersilakan untuk mendaftar,” katanya. Kendati demikian, kata Makmur, semuanya tergantung mekanisme. “Siapa yang bagus untuk mendampingi Ibu Rita, silakan dipilih. Saya hanya memenuhi keinginan teman-teman saja, supaya mendaftarkan diri sebagai bakal cawagub,” sambungnya.

Dia mengklaim, ada delapan DPD II yang mendorongnya untuk maju. Di antaranya DPD II Golkar Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Timur (Kutim), dan Berau. Kemudian ada organisasi pendiri yakni, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

Organisasi didirikan yang mendukung di antaranya Himpunan Wanita Karya (HWK), Satuan Karya Ulama Indonesia, Majelis Dakwah Islamiyah, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), dan Al-Hidayah. Sedangkan sayap partai yang mendukung adalah Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

Djailani pun juga tak mau kalah. Pria bergelar Raden Tumenggung itu resmi didaftarkan ketua harian DPD Golkar Samarinda HM Yunan Kadir, sebagai bakal cawagub, 7 April lalu. Djailani didampingi puluhan pendukung dan simpatisan menyerahkan formulir di kantor Sekretariat DPD Golkar Kaltim.

Dari internal Golkar, mantan asisten Deputi Menko EKUIN/Bappenas itu juga mengklaim mengantongi dukungan dari sejumlah DPD Golkar kabupaten/kota. Mulai Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar), Kubar, dan Mahulu.

“Jadi secara resmi yang didukung DPD Golkar Samarinda hanya beliau,” ujar Yunan.

Setali tiga uang dengan Ghufron. Mantan pendamping Rita di Pemkab Kukar itu juga mendaftarkan diri. Pria berlatar belakang birokrat itu mampu menjadi pendamping Rita saat memimpin Kukar di periode 2010-2015.

Terakhir adalah Adi Darma. Wali Kota Bontang periode 2011-2016 itu, bahkan siap mendaftar ke Golkar. Rencananya, hari ini dia melamar. “Ya, besok (hari ini, Red.) saya melamar ke Golkar pukul 10.00 Wita. Teman-teman (pendukung, Red.) berangkat dari rumah pukul 09.00 Wita,” kata Adi.

Banyaknya kader yang maju berpotensi menimbulkan friksi. Salah seorang pengurus Golkar yang enggan namanya dikorankan mengungkapkan, hal itu sudah menjadi tradisi di Golkar.

“Manuver seperti itu biasa. Tapi, memang menyebabkan hubungan antara DPD II dengan kelompok Tenggarong merenggang. Ada baiknya juga sih, sekadar mengingatkan Rita bahwa proses penentuan cawagub masih berjalan. Jadi tidak boleh tiba-tiba, dia (Rita, Red.) bilang sreg sama seseorang,” kata sumber itu.

Persaingan menjadi wakil Rita tidak hanya terjadi di internal Golkar. Tokoh nonkader pun berpotensi menyodok. Nama Farid Wadjdy dan Awang Ferdian (baru mau mendaftar) tidak bisa dikesampingkan. Begitu juga dengan pendaftar lain seperti Suryansyah dan Ali Mustapa. (gun)

SIAPA KADER PENDAMPING RITA 

H Andi Sofyan Hasdam

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan DPP Golkar

Wali Kota Bontang periode 2001-2006/2006-2011

H Makmur HAPK

Ketua Harian DPD I Golkar Kaltim

Bupati Berau periode 2005-2010/2010-2015

H Mohammad Djailani

Wakil Ketua Bidang Industri & Ketenagakerjaan DPD I Golkar Kaltim

Mantan Asisten Deputi Menko EKUIN/Bappenas

HM Ghufron Yusuf

Wakil Ketua Bidang Kerohanian DPD I Golkar Kaltim

Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) 2010-2015

H Adi Darma

Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kaltim

Wali Kota Bontang periode 2011-2016

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor