Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Minggu, 5 Februari 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Internasional

Sepekan Selepas Teror di Selandia Baru: Azan Berkumandang di Penjuru Negeri, Hingga Gerakan Perempuan Pakai Kerudung

Reporter: M Zulfikar Akbar
Jumat, 22 Maret 2019, 20:15 WITA
dalam Internasional
Reading Time: 3 mins read
A A
Salat Jumat di Kota Christchurch, Selandia Baru, sepekan setelah aksi teror. (Reuters / JORGE SILVA)

Salat Jumat di Kota Christchurch, Selandia Baru, sepekan setelah aksi teror. (Reuters / JORGE SILVA)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Pelaksanaan salat Jumat sepekan selepas aksi teror di Kota Christchurch, Selandia Baru, hari ini digelar di Taman Hagley. Azan dikumandangkan dan disiarkan ke seluruh negeri.

Seperti dilansir dari RadioNZ, Jumat (22/3), Perdana Menteri Jacinda Ardern turut hadir ke Taman Hagley, yang terletak di seberang Masjid Al Noor sebelum Salat Jumat dimulai. Dia sempat memberikan sambutan singkat selepas memimpin mengheningkan cipta selama dua menit.

“Kami hadir di sini turut bersimpati terhadap saudara Muslim kami. Ketika salah satu bagian tubuh kita terganggu, seluruh tubuh merasakan sakit. Selandia Baru turut berduka dengan kalian. Kita adalah satu,” kata Ardern yang disambut gemuruh tepuk tangan.

Selepas itu, azan pertama dikumandangkan. Untuk pelaksanaan Salat Jumat, Taman Hagley dipisah menjadi dua bagian. Yakni untuk jemaah lelaki dan perempuan. Beberapa jemaah salat menggunakan kursi.

Di sekeliling jemaah diberi pagar pembatas. Warga non-muslim Selandia Baru yang hadir menyaksikan salat Jumat berkumpul di luar pagar.

Azan kedua kembali berkumandang ketika imam mulai naik ke mimbar untuk memberikan ceramah. Pelaksanaan salat Jumat itu juga disiarkan secara langsung melalui beberapa situs berita setempat.

Aksi teror yang dilakukan Brenton Tarrant, seorang warga Australia, terjadi di dua masjid di Kota Christchurch pada 15 Maret. Yakni Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Dia menggunakan senapan serbu AR-15 dan shotgun dalam aksinya.

Baca Juga:  Penembakan di Masjid Selandia Baru, Menlu: 6 WNI Ada di Dalam Masjid

Tarrant merekam perbuatannya dan disiarkan langsung melalui akun Facebook-nya. Tarrant berhasil ditangkap setelah menyerang Masjid Al Noor, ketika hendak pergi menggunakan mobil.

Jumlah korban meninggal dalam kejadian itu mencapai 50 orang. Sedangkan korban luka tercatat juga 50 orang.

Salah satu korban meninggal adalah warga Indonesia, mendiang Lilik Abdul Hamid.

Sedangkan WNI yang menjadi korban luka adalah Zulfirmansyah dan anaknya.

Sepekan Selepas Teror di Selandia Baru: Azan Berkumandang di Penjuru Negeri, Hingga Gerakan Perempuan Pakai Kerudung 1
Sepekan setelah penembakan di masjid di Christchurch, perempuan di Selandia Baru mengenakan kerudung untuk mengenang korban teror yang menewaskan 50 orang itu. (Reuters/SNPA/David Alexander)

Tarrant, yang merupakan penganut ideologi supremasi kulit putih, menyatakan tidak mengajukan keberatan atas seluruh dakwaan. Persidangan lelaki Australia itu bakal dilanjutkan pada 5 April mendatang, dan kemungkinan besar dia bakal menghadapi dakwaan berlapis.

Ardern melarang penjualan senapan serbu dan semi-otomatis sebagai respons terhadap penembakan di dua masjid Kota Christchurch pada pekan lalu. Dia memaparkan siapa pun yang menyimpan senjata ke depannya akan menghadapi denda hingga NZ$4.000 dan terancam tiga tahun penjara.

Sejumlah warga Selandia Baru sudah terlihat berdatangan ke Taman Hagley. Sedangkan sejumlah polisi bersenjata lengkap berjaga di sekitar Masjid Al Noor.

Baca Juga:  PM Selandia Baru: Seharusnya Mereka Aman di Sini

GERAKAN MENGENAKAN KERUDUNG

Di media sosial diramaikan dengan tagar gerakan #headscarffharmony. Tujuannya mengajak warga non-Muslim perempuan menunjukkan rasa simpati terhadap warga Muslim dengan mengenakan kerudung.

Beberapa perempuan tersebut berbicara kepada CNN. Mereka satu suara, bahwa bagi non-Muslim, pemakaian kerudung ini adalah simbol cinta, kekuatan, dan persatuan di masa kelam.

“Saya dengar beberapa perempuan Muslim takut keluar mengenakan hijabnya setelah penembakan itu dan saya pikir tak seharusnya ada orang yang takut menjadi diri sendiri atau mempraktikkan kebudayaan atau kepercayaan mereka di Selandia Baru,” tutur Mal Turner.

Senada dengan Turner, seorang warga perempuan Selandia Baru lainnya berkata, “Kerudung yang saya pakai melambangkan kebebasan dan harmoni. Kebebasan berpendapat, menentukan siapa diri Anda, hak untuk hidup dan memilih agama tanpa ketakutan.”

Lebih jauh, seorang remaja perempuan bernama Kate Mills Workman mengaku memakai kerudung karena kagum dengan keberanian para umat Muslim meski mungkin dapat membawa mereka dalam bahaya.

“Saya kagum dengan kekuatan dan komitmen kepercayaan mereka dan saya harap dapat melihat ribuan warga Selandia Baru pakai kerudung untuk menunjukkan betapa kami menghargai keberanian mereka,” ucapnya.

Mengenakan kerudung ungu, Cherie Hailwood juga mengaku ingin merasakan menjalani kehidupan sebagai minoritas di negaranya, walau hanya satu hari.

“Saya dengar beberapa perempuan Muslim takut keluar mengenakan hijabnya setelah penembakan itu dan saya pikir tak seharusnya ada orang yang takut menjadi diri sendiri atau mempraktikkan kebudayaan atau kepercayaan mereka di Selandia Baru,” Mal Turner

“Memang berbeda jika harus mengenakannya setiap hari, tapi saya bangga dapat merasakan menjadi komunitas Muslim, meski hanya satu hari,” kata Hailwood.

Baca Juga:  Penembakan di Masjid Selandia Baru, Menlu: 6 WNI Ada di Dalam Masjid

Sementara itu, Izzy Ford memakai kerudung untuk mengajarkan kepada anaknya bahwa meski berbeda, semua orang pada dasarnya setara.

“Kami ingin menunjukkan kepada anak-anak bahwa meski berbeda agama dan penampilan, kita sama. Saya tahu hari-hari akan berlalu dan kami akan melepas kerudung dan kembali ke kehidupan kami, dan bagi komunitas Muslim, mereka akan tetap melanjutkannya,” tutur Ford.

Melanjutkan pernyataannya, Ford berkata, “Namun untuk saat ini, kami ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kami adalah mereka, kami mencintai mereka, dan mereka adalah keluarga kami.”(cnn)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: christchurchselandia baruteror masjid selandia baru
PindaiBagikan26Tweet16Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

PM Selandia Baru Jacinda Ardern saat bertemu perwakilan komunitas Muslim di pusat pengungsian Canterbury di Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019. (REUTERS)

PM Selandia Baru: Seharusnya Mereka Aman di Sini

Kamis, 21 Maret 2019, 15:00 WITA
Aksi penembakan terjadi saat Salat Jumat di Masjid Al Noor, Christchurch Selandia Baru. (merdeka.com)

Penembakan di Masjid Selandia Baru, Menlu: 6 WNI Ada di Dalam Masjid

Jumat, 15 Maret 2019, 14:57 WITA
Postingan Selanjutnya
Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang ditemukan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I di KRI Spica-934, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KNKT Bantah Rekaman CVR Lion Air JT-610 yang Bocor di Media

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Ilustrasi

500 KK di Bontang Terdata Penerima Bantuan Pangan Nontunai

Senin, 30 Januari 2023, 11:10 WITA
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetya (Yulianti Basri/bontangpost.id)

Hoaks Penculikan Anak di Sekolah, Kapolres Imbau Tetap Waspada

Selasa, 31 Januari 2023, 14:32 WITA
Masih banyak pelaku UMKM yang tak mengambil bantuan langsung tunai

900 Pelaku UMKM di Bontang Belum Ambil BLT

Senin, 30 Januari 2023, 11:56 WITA
Cooker hood sempat dijilat api di Jalan Awang Long (foto:PPID Disdamkartan Bontang)

Lupa Matikan Kompor, Rumah di Jalan Awang Long Nyaris Terbakar

Kamis, 2 Februari 2023, 09:20 WITA
Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur 2

Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur

Senin, 30 Januari 2023, 08:53 WITA
Ratusan Anak di Bontang Diimunisasi Difteri 3

Ratusan Anak di Bontang Diimunisasi Difteri

Sabtu, 4 Februari 2023, 21:05 WITA
Gegara Bisikan Gaib, Pria Ini Potong Kelamin Pakai Pisau sampai Putus 4

Gegara Bisikan Gaib, Pria Ini Potong Kelamin Pakai Pisau sampai Putus

Sabtu, 4 Februari 2023, 18:42 WITA
Youth Competition VII kerja sama PMR SMA Negeri 1 dengan PMI

Cetak Generasi Muda Peduli Kemanusian, 21 Sekolah Ramaikan Smansa Youth Competition VII

Sabtu, 4 Februari 2023, 15:48 WITA
Trotoar Jalan Ahmad Yani diperbaiki tahun ini

Trotoar Rusak di Jalan Ahmad Yani Diperbaiki Tahun Ini

Sabtu, 4 Februari 2023, 13:48 WITA
Pindang bandeng asam manis

Resep Pindang Bandeng Kuah Asam Manis, Cocok Menemani Akhir Pekan

Sabtu, 4 Februari 2023, 12:26 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development