Catatan: Faroq Zamzami
(Direktur PT Duta Prokal Multimedia, menaungi Bontangpost.id dan Prokal.co)
MENJADI bos media online saat ini cukup mudah. Bahkan mungkin terlalu mudah. Modalnya tak sampai satu juta rupiah. Googling-lah jasa pembuatan website. Anda akan disajikan begitu banyaknya penawaran pembuatan portal berita. Dari yang receh, Rp 390 ribu hingga di atas satu juta rupiah. Ada harga ada rupa. Tentu penyedia jasa menawarkan paket yang berbeda-beda. Semakin mahal harganya, semakin variatif keuntungan yang ditawarkan untuk memiliki website media. Begitu pun sebaliknya. Maka tak heran kini media online begitu menjamur, bak buih yang menyapa bibir pantai Pulau Beras Basah.
Dengan duit tak sampai Rp 500 ribu, siapa saja sudah bisa menyematkan namanya dalam struktur kepemilikan media online. Mau jadi apa terserah Anda. Jadi direktur, bisa. Jadi chief executive officer (CEO), apalagi, sangat bisa. Apalagi jadi chairman, pemimpin redaksi, pemimpin perusahaan, sangat-sangat bisa.
Memiliki media online pun tak perlu banyak orang. So, tak ada dalam perjalanan perusahaan Anda nantinya demo karyawan yang menuntut kesejahteraan. Cukup dua orang jadi itu barang alias bisa jalan lah sudah media online yang Anda buat. Satu orang sebagai pencari berita dan marketing, satu lagi yang mengurusi informasi dan teknologi (IT) sekaligus mencari iklan.
Tapi jika Anda ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta, perusahaan negara, atau pemerintahan, tentu harus ke langkah selanjutnya. Menjadikan media online Anda dinaungi sebuah perusahaan dengan struktur yang lebih kompleks. Standarnya perseroan terbatas (PT). Ini yang rada mahal. Minimal Rp 5 juta lah untuk bisa mendapatkan akta perusahaan dan kebutuhan lainnya. Dan kelak, Anda akan terikat dengan kewajiban membayar pajak. Tapi sekali lagi, jika seseorang yang ingin memiliki media online itu niat banget, maka dia akan mengeluarkan biaya pengurusan akta dan legalitas lainnya, karena berasumsi jika semua sudah ada, maka bisa menggaruk berbagai peluang kerja sama dari swasta hingga pemerintahan.
Padahal tidak semudah itu Ferguso. Dan padahal lagi, masih ada tahapan lain lagi. Media online Anda harus terverifikasi di Dewan Pers. Verifikasi inilah yang menjadi stempel media online Anda layak menjadi sebuah media serius dan terikat pada kode etik jurnalistik dan aturan-aturan lainnya.
Tapi sayang seribu kali sayang, banyak perusahaan media online yang mengabaikan ketentuan sertifikasi dari Dewan Pers itu. Bahkan abai dengan ketentuan harus bernaung di bawah sebuah PT. Maka tak heran, seperti saya sebut di paragraf pertama, pertumbuhan media online begitu masifnya, bak buih di lautan. Maka tak heran pula, tak sedikit media online yang hadir sekadarnya. Menulis berita sekehandaknya. Bahkan sekadar hadir untuk jadi corong pemegang kuasa. Kualitas diabaikan, bahkan wartawannya tak bisa membedakan kalimat langsung dan tidak langsung. Celakanya, opini tercampur dalam berita yang harusnya hanya mengulas fakta. Kondisi inilah yang membuat kualitas media online tak jarang dipandang sebelah mata. Bahkan ikut menebar berita dusta. Hoaks di negeri ini akan musnah salah satu senjatanya adalah meningkatkan kualitas dan kredibilitas media online. Di samping meningkatkan literasi masyarakatnya.
Saat ini, media online yang diketahui hadir di negeri kita tercinta Indonesia Raya ini ada 43 ribu. Angka yang luar biasa. Dari jumlah itu yang terverifikasi Dewan Pers hingga Desember 2021 sebanyak 254. Sangat-sangat jomplang. Jika kita bagi jumlah tersebut dengan banyaknya provinsi di Indonesia — 34 provinsi –, maka di tiap provinsi ada 1.260-an media online. Angka yang menakjubkan. Dan itu belum termasuk media cetak, televisi, dan radio. Sudah dapat tergambar betapa sengitnya persaingan bisnis media, dari tingkat daerah hingga pusat. Dan pertanyaan utama, mengapa bidang ini banyak yang melirik? Silakan jawab sendiri, bebas dan gratis.
Ketika Kaltim Post Group mengembangkan media online-nya, Prokal.co, sejak beberapa tahun lalu, hal yang utama adalah menata legalitas. Perusahaan yang menaungi. Hingga lolos verifikasi Dewan Pers. Kami mengelola Prokal.co seserius mengelola koran. Maka tak heran Prokal.co begitu cepat tumbuh. Menjadi media online dengan tingkat kunjungan tertinggi di Kalimantan. Kami menggerakkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang kami miliki secara grup di Pulau Borneo. Dari Kalimantan Utara, Timur, Selatan, Tengah, hingga Barat.
Maka tak heran, ketika bontangpost.id hadir di Bontang tiga tahun lalu, hal serupa juga kami lakukan. Menata perusahaan dan merekrut SDM yang berkualitas. Anak-anak muda yang selalu menjaga gairah untuk tumbuh dan bersaing. Anak-anak muda yang penuh idealisme, yang mengejar berita bak memburu calon istri.
Portal berita inipun kini mampu meraih hati publik. Hadir sebagai bacaan yang informatif, mencerdaskan, menginspirasi, bahkan menghibur. bontangpost.id hadir sebagai portal berita yang serius dan taat kode etik. Apalagi bontangpost.id juga merupakan transformasi media Bontang Post yang sebelumnya merupakan koran di Kota Taman, grup dari Kaltim Post.
Menginjak usia ketiga, bontangpost.id menghadapi beragam tantangan dan persaingan. Dengan gairah dan semangat yang terus dijaga, Insyaallah, semua dapat dilalui. Selamat ulang tahun bontangpost.id. Terus tumbuh dan ikut mencerdaskan masyarakat. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: