BONTANG – Penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Taman telah teridentifikasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan). Mereka menilai sebagian besar kejadian diduga dibakar oleh petani di lahan tersebut. Saat memulai proses merintis lahan.
Kasi Penyelamatan dan Investigasi Disdamkartan Anas Taneng mengatakan, dugaan ini bersumber dari lokasi kejadian. “Sebab ada kebakaran lahan yang terjadi jauh dari jalan. Sekira 600 meter. Tidak mungkin kalau unsur ketidaksengajaan,” kata Anas.
Umumnya, pemilik lahan lalai dalam memperhatikan lingkungan sekitar. Karena bagian sisi kanan dan kiri tidak dibersihkan terlebih dahulu. Sekira dua meter dari empat sisi lahan tersebut.
Baca juga: Kabut Asap Imbas Karhutla, Kualitas Udara Bontang Diukur
“Harusnya ada sekat-sekatnya. Sehingga api tidak bisa pindah. Tetapi ini tidak dilakukan oleh petani,” ucapnya.
Selain itu, faktor alam bisa menjadi penyebab terjadinya karhutla. Terlebih saat ini di Bontang masuk musim kemarau. Tercatat pada September terjadi sembilan kasus Karhutla. Sebanyak lima kasus terjadi di Kelurahan Bontang Lestari.
Dengan total luasan lahan yang terbakar ialah sekira 21,45 hektare. Kebakaran terbesar terjadi pada 12 September. Lahan seluas seluas 7,6 hektare ludes dilalap si jago merah di Jalan Abdi Negara, RT 13, Kelurahan Bontang Lestari.
Rekap Kejadian Karhutla 2019 | ||
Bulan | Jumlah kejadian | Luas Lahan yang Terbakar |
Januari | 2 | 2,3 hektare |
Februari | 6 | 22,75 hektare |
Maret | 19 | 37,259 hektare |
April | 2 | 3,2 hektare |
Mei | 1 | 2 hektare |
Juni | – | – |
Juli | 2 | 3,03 hektare |
Agustus | 1 | 0,31 hektare |
September* | 9 | 21,45 hektare |
Total | 42 | 92,29 hektare |
Sumber : BPBD Bontang | ||
*: data diambil hingga 17 September pukul 12.00 Wita |
Dijelaskan Anas, kendala yang dihadapi oleh petugas ialah jauhnya tempat kejadian dengan lokasi pengambilan air. Bila Karhutla terjadi di Bontang Lestari.
“Karena sungai Bontang pun kondisinya surut. Tetapi kami bersyukur PDAM Tirta Taman pun masih membantu,” tutur dia.
Bila armada tidak dapat menjangkau kebakaran akibat medan terlalu jauh. Maka penanganan dilakukan secara manual.
“Sempat kami membawa personel 17 orang karena sulit dijangkau oleh armada pemadam kebakaran. Karena kalau jauh tekanan airnya tidak sampai,” jelasnya.
Anas pun mengimbau agar pembakar lahan diproses lewat jalur hukum. Sebab selama ini ia tidak pernah mendengar ada kasus yang tidak ditindaklanjuti.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Ahmad Yani membenarkan sebaran titik api selama September. Sebenarnya terdapat satu titik lagi yang ditangani oleh BPBD. Akan tetapi lokasinya masuk kawasan Kutai Timur.
Titik tepatnya di Jalan Pipa Bukit Kusnodo. Belakang area wisata Alam 77. Yani berujar luas lahan yang terbakar di lokasi tersebut yakni dua hektare.
“Karena lebih dekat maka kami segera inisiatif untuk memadamkam api. Supaya dampaknya tidak menyebar hingga kawasan Bontang. Kami pun telah berkoordinasi dengan BPBD Kutim saat itu,” kata Yani.
Kejadian Karhutla Selama September 2019 | ||
Waktu Kejadian | Lokasi | Luas Lahan Terbakar |
Minggu (1/9/2019) | Jl AP Mangkunegoro, RT 7, Berbas Pantai | 0,1 hektare |
Senin (2/9/2019) | Jl Pipa Bukit Kusnodo, teluk Pandan, Kutim | 2 hektare |
Jl Marmer Blok 115, Bontang Lestari | 1,7 hektare | |
Kamis (12/9/2019) | Jl Abdi Negara, RT 13, Bontang Lestari | 7,6 hektare |
Jl Karya Bakti, RT 06, Bontang Lestari | 4,39 hektare | |
Jl KS Tubun, RT 16, Bontang Kuala | 0,01 hektare | |
Jumat (13/9/2019) | Jl Soekarno-Hatta, Bontang Lestari | 0,62 hektare |
Minggu (15/9/2019) | Jl Soekarno-Hatta, RT 01, Kanaan | 7 hektare |
Senin (16/9/2019) | Jl Soekarno-Hatta, RT 01, Kanaan | lokasi sama |
Sumber : BPBD Bontang |
Adapun cara pra penanggulangan BPBD ialah melakukan patroli. Upaya ini digelar dua kali dalam sehari. Pagi dan sore hari.
“Dengan langsung bertemu dengan pemilik kebunnya. Langsung melakukan sosialisasi di sana,” ucapnya.
Pihaknya pun tidak melarang warga untuk melakukan aktivitas bercocok tanam. Sesuai dengan Instruksi Presiden 11/2012. Tetapi yang dilarang ialah membakar lahan.
“Termasuk kami mengidentifikasi masyarakat membakar lahan. Ini berdasarkan laporan dari masyarakat sendiri. Kami awasi terus saat patroli tersebut,” tutur dia.
Termasuk sosialisasi dengan beberapa masyarakat yang memiliki hunian khususnya di Bontang Lestari. Harapannya agar menegur bila bertemu dengan pemilik lahan yang hendak melakukan aktivitas itu.
“Karena dampaknya juga akan terkena. Meski api tidak menjalar tetapi asapnya pasti akan menyasar hunian itu,” sebutnya.
Bentuk penanggulangan lainnya ialah melakukan sosialisasi di tempat ibadah. Kegiatan ini telah berlangsung selama dua tahun belakangan.
“Kami rasa ini efektif dibandingkan mengumpulkan orang di salah satu tempat. Karena saat pendeta atau ustaz diberi imbauan. Maka saat menyampaikan lebih dahsyat,” terang dia.
Yani menilai kondisi Bontang saat ini masih aman. Belum ditetapkan sebagai daerah darurat karhutla. Tak hanya itu, kondisi kabut yang terjadi belakangan pun sumbangsih dari daerah luar Bontang.
“Ada juga yang dari kiriman Kukar dan Kutim,” tegasnya.
Kasus Karhutla tahun ini berdasarkan data BPBD meningkat dari 2018. Tahun lalu tercatat 14 kejadian dengan luas lahan yang terbakar sejumlah 29,3 hektare. (*/ak/kp)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post