BONTANG – Upaya pencegahan terjadinya musibah kebakaran menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang. Salah satu bentuk pencegahannya yaitu dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang dinilai efektif dalam mengatasi kebakaran sebelum membesar dan menimbulkan kerugian besar. Sehingga, keberadaan APAR di setiap rumah di Kota Taman dirasa penting.
Kepala BPBD Bontang Ahmad Yani menuturkan, terkait pencegahan kebakaran secara dini ini, pihaknya menyarankan agar setiap keluarga di Bontang memiliki APAR di rumahnya masing-masing. Sehingga ketika terjadi kebakaran yang tidak diinginkan, misalnya karena ledakan kompor, bisa langsung dipadamkan dengan cepat. Bahkan penggunaan APAR dirasa lebih efektif dan mudah ketimbang cara penanganan awal lainnya.
“Lebih mudah memadamkan api dengan APAR ketimbang menggunakan kain basah. Penggunaannya pun mudah, siapa saja bisa belajar mengoperasikannya,” kata Ahmad Yani.
Ditambahkan Yani, apabila setiap rumah di suatu lingkungan memiliki APAR, bisa membantu pemadaman kebakaran besar di lingkungan tersebut. Warga bisa saling membantu membawa APAR masing-masing untuk memadamkan kebakaran yang terjadi. Kebakaran besar yang tak diinginkan bisa ditanggulangi dengan cepat. “Jatuhnya korban jiwa dan korban materiel pun bisa dihindarkan,” tambahnya.
Karenanya, BPBD secara berkala memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memiliki APAR di bangunan masing-masing. Di antaranya melalui penyebaran pamflet yang menginformasikan pentingnya memiliki APAR. Bukan hanya di rumah warga, namun juga di tempat-tempat umum seperti tempat ibadah dan poskamling.
Pengadaan APAR sendiri dinilai relatif terjangkau bila melihat keuntungan yang bisa didapatkan. Yang paling murah namun sesuai standar kisarannya seharga Rp 300-an sampai Rp 400-an untuk ukuran tiga kilogram. Pemeliharaannya pun terbilang mudah, yaitu dibalik setiap tiga hari sekali agar unsur-unsur di dalamnya tidak membeku.
“Ada toko di Berbas Pantai yang kami rekomendasikan bagi warga yang ingin membeli APAR. Di sana juga melayani isi ulang APAR,” ungkapnya.
Yani menyebut, keberadaan APAR ini penting untuk mencegah potensi bahaya dari dalam rumah. Bila untuk mencegah potensi bahaya dari luar rumah seperti memasang teralis saja bisa dilakukan, maka pengadaan APAR ini semestinya juga bisa dilakukan. Sejauh ini, dia melihat sudah banyak warga yang mulai mempersiapkan APAR di rumahnya masing-masing.
“Terbukti Bontang sempat mencatat zero kasus kebakaran selama enam bulan. Selain itu sempat juga terjadi antrean warga yang ingin membeli APAR, sehingga persediaannya habis dan menunggu pasokan baru,” tandas Yani. (luk)