bontangpost.id – Biaya sewa stan di event Animal Fest sempat dinilai terlalu mahal untuk para pedagang.
Sebelumnya, Wali Kota Bontang Basri Rase menjelaskan, biaya sewa lapak untuk pedagang yakni Rp500 sampai Rp700 ribu. Sementara biaya Rp 2,7 juta diperuntukkan kepada perusahaan.
“Rp2,7 juta itu untuk perusahaan, bukan UMKM. Saya sudah sampaikan di paripurna,” jelasnya.
Fasilitator sekaligus mitra event organizer (EO) Eko Satrya mengatakan, besar kecilnya biaya sewa tergantung pada materi acara. Sementara Animal Fest digadang termasuk event besar.
“Otomatis berpengaruh pada sewa stannya,” katanya, Minggu (1/10/2023).
Pada dasarnya, event yang diselenggarakan merupakan kolaborasi antara OPD, EO, dan pihak lain. Bila anggaran yang diberikan penyelenggara tidak cukup, maka di luar dari itu dibebankan kepada EO.
Adapun biaya sebesar Rp2,7 juta ialah taksiran dari seluruh komponen yang telah diperhitungkan, termasuk aspek hiburan dan keterkaitannya dengan pengunjung.
“Karena mengundang beberapa bintang tamu ibu kota juga sebagai daya tarik,” lanjutnya.
Pihaknya pun telah mengajukan sponsorship dan partnership kepada pihak swasta, perorangan, hingga badan usaha. Dimaksudkan agar biaya sewa pedagang lebih ringan karena dikumpulkan secara kolektif.
“Konsep awalnya begitu, subsidi. Kami beri waktu konfirmasi sampai 2 Oktober, tapi sampai hari ini belum ada yang tercatat,” ujar dia.
Sementara biaya Rp500.000-Rp700.000 yang sebelumnya sempat dikatakan Wali Kota Bontang, diperuntukkan bila para pedagang memperoleh subsidi yang dimaksud.
“Maka enggak salah juga sebenarnya kalau Pak Wali sempat menyebutkan nilai itu,” tuturnya.
Oleh karena itu, biaya sewa tetap sebesar Rp2,7 juta jika tidak ada bantuan biaya stan pedagang yang masuk.
“Sebenarnya anggota dewan juga dapat membantu. Jangan hanya bicara suruh turun (harga sewa), EO yang bangkrut,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: