BONTANG – Alih-alih mau memastikan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di proyek pembangunan PLTU berkapasitas 2×100 MW, Teluk Kadere, Bontang Lestari namun setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) justru keadaan tempat tinggal TKA kosong melompong. Diduga para TKA sudah mengetahui adanya kegiatan yang dilakukan oleh Komisi I DPRD, Senin (21/5) kemarin.
“Hari ini saya kecewa karena maunya ketemu di mes. Harapan kami bisa bertemu dengan TKA, ternyata mereka kabur,” kata Ketua Komisi I DPRD, Agus Haris yang meimpin jalannya proses sidak.
Dikatakan Agus Haris, selama ini data terkait jumlah TKA masih simpang siur. Mengingat data dari Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda, Dinas Penananam Modal, Tenaga Kerja, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PSTP), maupun Kodim 0908/BTG berbeda.
Kepastian data amatlah penting dikarenakan TKA diikat dalam regulasi. Bila terjadi penambahan masa kunjungan pun akan berdampak naiknya pendapatan daerah. “Kalau izin awal dari pusat, memperpanjang harus ke provinsi,” paparnya.
Alhasil, pihak legislator meminta DPMTK-PTSP untuk menjadwalkan ulang pertemuan dengan owner, main kotraktor, maupun subkontraktor yang memakai TKA, hari ini (22/5). Dengan catatan seluruh pengambil keputusan diwajibkan untuk hadir.
“Besok (hari ini, Red.), harus dihadiri oleh petinggi PT Graha Power Kaltim (GPK), karena dia yang punya perencanaan dari start awal hingga akhir,” ungkapnya.
Mengenai sanksi apabila tidak diikuti oleh petinggi perusahaan, legislator menyerahkan kepada pihak pemerintah. Nantinya pertemuan itu juga bakal dihadiri oleh Komisi I DPRD. “Soal sanksi diserahkan kepada pemerintah karena mereka yang mengundang,” kata dia.
Berdasarkan pantauan awak media, yang tersaji di mes TKA tersebut ialah beberapa helai pakaian yang dijemur saja. Sementara kondisi isi mes pun juga kosong dan beberapa ruangan diantaranya digembok.
Sigit Wibowo, Custruction Manager PT D&C Engineer Company mengatakan, jumlah TKA yang berada diperusahaannya sebanyak 12 orang. Namun saat ini situasinya dalam posisi libur kerja sehingga tak berada di kawasan proyek.
“Total nantinya ada 28 orang asing, saat ini ada 12 orang saja karena sisanya masih berada di Jeneponto, Sulawesi Selatan,” ungkap Sigit.
Sementara salah satu petugas keamanan di lokasi proyek menuturkan ke awak media bahwa para TKA pergi sebelum rombongan dari DPRD dan pemerintah datang. Pria yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan TKA tersebut berasal dari Tiongkok.
“Biasanya ada di mes ini, sejak setengah bulan lalu, dan rutin bekerja setiap hari,” kata petugas keamanan yang dipayungi oleh sebuah perusahaan subkontraktor.
Kegiatan sidak ini juga dihadiri oleh perwakilan Disnaker Kaltim dan Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda. Diberitakan sebelumnya, data TKA belum valid mengingat Kantor Imigrasi Samarinda menyebut ada 27 TKA. Sementara data yang dihimpun Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) Bontang hanya 12 orang. Lain halnya dengan Kodim 0908/BTG mendata 21 TKA berada di Bontang. (ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda