“PPDB tahun ini ribet banget, sistem penyebabnya,” Wahyuddin, Ketua Panitia PPDB SMA Bontang
BONTANG – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) masih berlangsung. Padahal dalam petunjuk teknis (juknis) ditetapkan masa pendaftaran hanya sampai 6 Juli.
Usut punya usut, ternyata molornya durasi diakibatkan sistem yang dipakai dalam PPDB tidak berjalan. Ketua Panitia PPDB SMA Bontang Wahyuddin mengungkapkan di hari pertama, data yang telah diinput oleh operator sekolah tidak terbaca dalam sistem.
“PPDB tahun ini ribet banget, sistem penyebabnya,” keluh Wahyuddin saat Bontang Post menemuinya di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Beberapa kali terjadi kekeliruan di tampilan sistem, di mana pendaftar yang merupakan satu zona terbaca luar zona. Hal ini tentunya merugikan bagi pendaftar. Untuk menyiasati itu, sekolah melakukan proses pendaftaran secara manual. Calon peserta didik baru diberi kartu pendaftaran manual yang nantinya akan ditukar di kemudian hari.
“Daftar manual dulu itu merupakan inisiatif panitia. Karena jadwalnya harus menerima, kalau tidak dibuka pastinya masyarakat marah. Kami memberi kartu keterangan manual dan mulai Jumat (6/7) ditukar,” paparnya.
Ia mengaku menerima banyak keluhan pendaftar selama proses PPDB berlangsung. Namun situasinya berbeda dibandingkan di daerah lain, masyarakat sudah protes kepada pihak penyelenggara. “Banyak keluhan tetapi yang saya syukuri masyarakat Bontang hingga kini masih arif, tidak protes yang berlebihan. Karena daerah lain panitia sudah digebukin,” ujarnya.
Pria yang merupakan Kepala SMAN 3 Bontang ini menyatakan, sistem mulai berangsur normal mulai Kamis (5/7). Kendati masih ada perbaikan yang dilakukan pihak PT Telkom selaku operator PPDB. “Saya sempat stres gara-gara sistem ini, untung ada Piala Dunia. Masih terus bisa memantau sistem melalui aplikasi sosial media whatsapp,” ungkapnya.
Mengingat error-nya sistem, berdasarkan hasil rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, dan pihak operator, maka diputuskan adanya pengunduran masa pendaftaran. Calon peserta didik baru paling lambat melakukan registrasi, hari ini (9/7). “Karena sistem salah satu alasan pendaftaran diundur,” terangnya.
Pihak sekolah pun memiliki inisiatif untuk menyiagakan operator sekolah pada Sabtu (8/7) lalu. Tujuannya untuk melakukan penginputan yang sempat terbengkalai akibat sistem bermasalah. Nantinya tanggal 10 Juli diagendakan pengumuman hasil PPDB sekaligus proses daftar ulang berlangsung.
Melihat hal ini, Wahyuddin berkeinginan agar proses PPDB diserahkan kepada kabupaten/kota masing-masing. Mengingat proses di tahun sebelumnya tidak separah tahun ini. “Tahun kemarin lancar saja, saya usul diserahkan ke daerah saja untuk menangani PPDB,” pintanya.
Berdasarkan data kaltim.siap-ppdb.com hingga 8 Juli pukul 17.55 Wita, di kategori zonasi dan umum, SMAN 1 Bontang nilai terendah 157,50. Jumlah pendaftar pun mencapai 214 calon siswa. Sedangkan kategori prestasi dan luar daerah nilai terendah tercatat 267,50 dengan jumlah pelamar sebanyak 21 siswa. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post