TENGGARONG – Hari pertama gelaran try out ujian berbasis komputer (UBK) di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Ilmi Tenggarong, Senin (20/3) kemarin berjalan relatif lancar tanpa kendala berarti.
Ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Idham SKom mengungkapkanm peserta try out kelas XII tahun 2017 berjumlah 57 orang. Dengan rincian masing-masing 33 orang siswa jurusan IPA, serta 24 IPS.
“SMAIT Nurul Ilmi mengadakan try out UBK paling sedikit sebanyak lima kali. Simulasi kedua Puspendik Kemendiknas pada 20-21 Februari 2017, simulasi ketiga gladi bersih Puspendik Kemendiknas 13-14 Maret 2017, try out UBK 1 Airlangga 6-9 Maret 2017, try out UBK 2 Airlangga 15-18 Maret 2017, serta try out UBK 3 Airlangga 27-31 Maret 2017,” katanya.
Idham menambahkan, try out dibagi menjadi dua ruang ujian. Setiap ruang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pukul 07.30-09.30 Wita, sedangkan sesi kedua pukul 10.00-12.00 Wita.
Khusus try out UBK 2 Airlangga, kata dia, mengingat semangat dari peserta didik, maka sesi pertama dari pukul 18.00-20.00, sedangkan sesi kedua dari pukul 20.00-22.00 Wita. “Setiap sesi didampingi oleh satu orang proktor serta satu pengawas ruangan,” jelasnya.
Menurutnya, fungsi dari try out tersebut untuk mendukung siswa-siswi SMAIT semakin siap menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ini. Pelaksanaan try out sendiri bekerja sama dengan penerbit Airlangga, salah satu start up penerbit buku yang berfokus dalam penyediaan layanan pendidikan dan konten belajar yang berkualitas.
“Melalui try out ini, hasil pengujian akan memperlihatan hasil analisis mendalam yang akan terus dilaporkan kepada orang tua atau wali murid setiap sesi paket try out sesudah dilaksanakan, analisis mendalam menggunakan grafik. Kelemahan dan kelebihan siswa, waktu pengerjaan soal dan perbandingan kemampuan siswa satu dengan siswa lain bakal tergambar jelas,” jelas Idham.
“Grafik itu bisa dibagi ke guru dan orang tua. Sehingga mereka tahu pembelajaran seperti apa yang paling pas untuk anak didiknya,” sambungnya.
Pantauan di lapangan, pada hari pertama ujian mata pelajaran pilihan dapat berjalan lancar .
Salah seorang siswa kelas XII IPS, Muhammad Jalil mengungkapkan, UBK ini sangat praktis bila dibandingkan dengan ujian biasa, juga tidak boros kertas. UBK lebih efektif dari segi waktu dan sarana prasarana, tidak akan ada siswa yang tertukar soal.
“Namun masih ada kekhawatiran kalau listrik padam,” ujarnya.
Saat ditinjau oleh ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Regional Kalimantan, Dr H Saiful Aduar, SMAIT Nurul Ilmi Tenggarong tengah melaksanakan USBK. (*/gun)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post