bontangpost.id – Wujudkan kemitraan SMK menuju peningkatan daya saing tenaga kerja, SMK Putra Bangsa bersama Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait sertifikasi kompetensi. Bertempat di Convention Hall SMK Putra Bangsa, Senin (23/5/2022).
Ketua Yayasan SMK Putra Bangsa Rediyono dalam sambutannya menjelaskan bahwa MoU ini didasari oleh berbagai faktor. Di antaranya, rencana pemindahan ibu kota negara (IKN). Pemindahan ini dinilai akan memunculkan banyak proyek di Kaltim.
Kemudian, isu dua tahun lalu dari Gubernur Kaltim, ingin menaikkan martabat SMK. Oleh karena itu, berbicara SMK maka cakupannya mulai input hingga output. “Kami menyadari pada tatanan implementasi sesungguhnya, sebenarnya tidak semudah itu,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan terkait bagaimana menghindari isu terbaru dari Menteri Pendidikan, bahwa SMK menjadi penyumbang angka pengangguran terbesar.
Untuk itu Rediyono berharap kualitas SMK ke depan dapat semakin baik dan memiliki daya saing. Karena, SMK nantinya bakal berperan pada fungsional penempatan berbagai jenis pekerjaan. Sejalan dengan visi beragam sertifikasi kejuruan.
“Bagi SMK, sertifikasi masih menjadi barang awam dan kami harus lebih banyak memahami itu,” kata dia.
Tantangannya ialah untuk memberikan pemahaman ke khalayak, dibutuhkan berbagai ide atau gagasan terbaik. Apalagi untuk menggabungkannya menjadi sebuah visi. Ia kembali berharap seluruh unsur yang ikut dalam kegiatan ini dapat saling berperan. Mulai dari sertifikasi, pemagangan, hingga penempatan kerja.
“Bicara SMK, implementasinya mulai dari rekrutmen, pelatihan, sertifikasi sampai pada penempatan,” harap Rediyono.
Sementara pada kesempatan itu, mewakili Direktur Polnes Samarinda Budi Nugroho selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik mengapresiasi lembaga pendidikan SMK Putra Bangsa yang telah vokasional. Sejalan dengan Polnes sebagai pendidikan tinggi vokasional.
Ia menilai, output dari MoU ini adalah sebuah implementasi kerja sama. Serta meningkatnya kualitas lulusan SMK maupun para Mahasiswa.
“Saat ini kualitas pendidikan tidak hanya dari sebuah ijazah dan daftar nilai atau rapor. Tetapi juga sertifikat kompetensi,”terangnya.
Sertifikat kompetensi menjadi penting karena merupakan bekal tambahan yang tidak hanya selembar kertas, namun dapat dipraktikan dalam dunia kerja. Selain itu, lembaga pendidikan juga harus mempunyai sinergitas dengan dunia industri.
“Bagaimana mahasiswa kita bisa kerja di dunia industri, kalau kita juga tidak ikut merintis,” ujar Budi.
Ia begitu mengapresiasi berbagai pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan MoU ini. Dikatakan Budi, jika melihat skema yang ada, maka kompetensi dari tiap program studi sudah sangat tepat.
Adapun kompetensi yang menjadi peringkat atas ialah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Ia berharap SMK Putra Bangsa maupun SMK lain di Bontang dapat memprioritaskan para siswa untuk mendapatkan kompetensi itu.
“Saya harap anak-anak punya kompetensi hard dan soft skill, dengan begitu dapat menyesuaikan OSP di segala tempat,” tutup Budi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post