bontangpost.id – Beberapa waktu lalu, publik Bontang diresahkan dengan tumpahan kernel sawit di Bundaran Hotel Bintang Sintuk. Kernel ini diduga milik pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) yang berbasis di Bontang Lestari, PT Energi Unggul Persada (EUP).
Humas PT EUP Jayadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan itu pada Rabu (28/4/2021). Bukan dari masyarakat saja, pun sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas). Ia membenarkan kernel yang tumpah itu memang menuju PT EUP. Tapi dia menolak bila itu menjadi tanggung jawab pihaknya.
Dijelaskan, kernel yang dimuat di Pelabuhan Loktuan itu masih menjadi tanggung jawab pengirim (perusahaan pemilik kernel) dan penyedia jasa angkutan yang ditunjuk untuk membawa kernel dari pelabuhan ke pabrik. Seluruh perizinan, mulai izin pembongkaran di Pelabuhan Lotuan hingga izin operasi menggunakan jalan di Bontang menjadi kewenangan pengirim kernel. Kernel menjadi tanggung jawab PT EUP bila sudah tiba di timbangan yang ada di pabrik.
“Itu mereka (pengirim) yang punya tanggung jawab. Kernel itu jadi milik kami (PT EUP) kalau sudah ditimbang, dan dinyatakan layak untuk dibeli,” beber Jayadi ketika dikonfirmasi bontangpost.id melalui sambungan telepon, Kamis (29/4/2021) siang.
Kendati begitu, kata Jayadi, pihaknya tidak lepas tangan begitu saja. Ketika ada persoalan seperti ini, pihaknya bakal memberi teguran ke pemilik, untuk kemudian diteruskan ke jasa pengiriman yang ditunjuk.
“Pasti kami beritahu. Minta ini lebih diawasi,” katanya.
Terkait penggunaan Pelabuhan Loktuan untuk bongkar muat kernel, Jayadi membenarkan itu. Memang ada kernel tujuan PT EUP yang dibongkar di sana.
Sejatinya PT EUP mempunyai terminal khusus (TUKS) untuk memfasilitasi seluruh aktivitas mereka. Termasuk pengangkutan kernel dari luar pulau. Tapi luasannya tak seberapa. Kapal angkutan besar tidak bisa bersandar di sana.
Sebelum PT EUP sepakat bekerja sama dengan perusahaan pemilik kernel, terlebih dahulu mereka memaparkan kondisi TUKS. Sementara ada beberapa perusahaan pemilik kernel yang mengirim inti sawit itu dalam kuantitas besar. Praktis, aktivitas bongkar muatnya tak bisa dilakukan di TUKS milik EUP. Dan memilih aktivitas dilakukan di Pelabuhan Loktuan.
“Soal di mana kernel itu dikirim lewat mana, itu kembali ke pemilik. Jelasnya kami sudah kasih tahu kondisi pelabuhan kami. Kalau untuk jumlah besar memang belum bisa,” urainya.
Jayadi mengklaim jika kernel yang dibongkar di Pelabuhan Loktuan jumlahnya tak banyak. Hanya sekitar 10 persen dari total kernel yang mereka olah. PT EUP sendiri memperoleh kernel dari beberapa daerah di Kaltim, yang dikirim via darat. Ada juga dari luar pulau, misal Sulawesi dan Papua. Inilah yang dilakukan di Pelabuhan Loktuan.
Sementara untuk kernel yang tumpah di Bundaran Sintuk, Jayadi mengaku belum tahu pasti soal itu. Tak tahu kernel itu berasal dari pengirim yang mana. Yang pasti, ujarnya, pihaknya bakal mencari tahu.
“Itu yang belum kami copy. Soalnya saya masih di luar kota juga ini,” ujarnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post