bontangpost.id – Penarikan bak sampah di Jalan Ahmad Yani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berdasarkan permintaan warga RT 05, Kelurahan Api-Api.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua RT 05 Kelurahan Api-Api Jubeidi Haryanto. Saat dikonfirmasi ia mengatakan bahwa permintaan penarikan sampah tersebut dilatari adanya keluhan dari warga yang kediamannya berdekatan langsung dengan lokasi bak sampah.
Mulanya, pasca penarikan bak sampah pada akhir Maret lalu sebagian warga RT 05 mulai memanfaatkan kelompok swadaya masyarakat (KSM) roda tiga untuk membuang sampah. Oleh sebab itu, tidak banyak warganya yang buang sampah di bak tersebut.
Alhasil, banyak sampah rumah tangga warga lain yang menyebabkan sampah berserakan dan menimbulkan aroma tidak sedap yang menyengat. Atas permasalahan itulah warga RT 05 membuat surat keberatan penempatan bak sampah.
“Sebelumnya warga saya itu buang sampah di dalam baknya. Tapi, kan enggak semua warga. Nah, karena menimbulkan bau busuk dan berserakan makanya kami sepakat untuk ditarik lagi,” bebernya.
Kendati meminta DLH Bontang menarik bak sampah, Jubeidi meminta pemerintah mencarikan alternatif lain. Sehingga warga bisa mengakses bak sampah dengan lokasi terdekat.
Baca juga ; Dikeluhkan Berserakan dan Bau, Bak Sampah di Jalan Ahmad Yani Ditarik (Lagi)
“Iya, saya sudah usulkan langsung ke DLH. Saya usulkan di lahan depan waterpark Jalan Imam Bonjol bekas penjual bakso itu. Tapi, itu hanya usulan. Selebihnya kami serahkan ke pemerintah,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Bontang Hasman membenarkan bahwa pihaknya menarik bak sampah atas permintaan warga sekitar. Sebab menimbulkan dampak yang mengganggu aktivitas warga.
“Sebelumnya, bak sampah kami taruh kembali karena banyak sampah yang berceceran. Tapi, tidak ada perubahan. Malah warga sendiri yang mengajukan penarikan,” ungkapnya.
Mengenai solusi penempatan bak sampah agar mudah diakses warga sudah dilakukan oleh pihaknya. Namun, belum ada hasil final. Misalnya saja di belakang Bank Dhanarta. Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk mencari solusinya.
“Kami masih cari lokasinya di mana. Kalau di belakang Bank Dhanarta kemarin itu ditolak warga. Sedangkan kalau di depan Waterpark itu masih belum ada kesepakatan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: