bontangpost.id – Banjir yang melanda Kota Bontang pada Selasa (10/5/2022) kemarin merendam sejumlah permukiman warga. Bahkan beberapa ruas jalan terpaksa ditutup.
Melihat kondisi tersebut, Pemkot Bontang yang dipimpin Wakil Wali Kota Bontang Najirah melakukan evaluasi mengenai persoalan banjir, Rabu (11/5/2022).
Dari evaluasi banjir tersebut, Najirah mengambil beberapa langkah pencegahan jangka pendek. Seperti normalisasi aliran air dengan cara pengerukan sedimen di sungai yang dangkal.
“Paling tidak, langkah kecil ini sebagai action pemerintah untuk bisa sedikit mengurangi dampak banjir. Untuk lokasinya besok insyaallah akan kami pastikan lagi,” serunya.
Tak hanya itu, langkah berikutnya yang diambil orang nomor dua di Bontang ini yakni dengan mengajak seluruh ASN pada Jumat (13/5) besok untuk melakukan kerja bakti di lingkungan sekitar. Dengan membersihkan selokan, sungai dan sebagainya.
“Kami juga menegaskan kepada OPD teknis dalam hal ini Dinas PUPRK agar segera melakukan penurapan,” jelasnya.
Sementata itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang Zainudin mengatakan dilihat dari segi jumlah wilayah yang terdampak, banjir tahun ini adalah terparah kedua usai 2019 silam.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis BPBD, tahun ini sebanyak 6.629 jiwa dari 66 RT dan 8 Kelurahan terdampak banjir. Meliputi Kelurahan Guntung, Api-Api, Gunung Elai, Tanjung Laut Indah, Tanjung Laut, Gunung Telihan, Kanaan dan Satimpo.
Sedangkan banjir pada 2019 menyebabkan 20.967 jiwa dari 117 RT dan 9 kelurahan ikut terdampak.
“Untuk tahun ini terdapat 32 warga yang di evakuasi,” ungkapnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: