BONTANG – Tahun 2003. Salah satu era kejayaan sopir angkot. Tiap mengelilingi jalan protokol Kota Taman, selalu ada penumpang. Bahkan banyak. Kadang angkot tak muat. Kondisi ini bertahan setidaknya hingga 2008.
Tahun berganti, kota semakin ramai. Jalan juga makin ramai. Oleh kendaraan pribadi. Motor. Mobil. Tapi angkot perlahan makin berat ditarik. Ada penumpang. Bisa dihitung. Tapi cuma pakai jari tangan.
Demikian masa emas angkot dalam memori Anas. Sudah 17 tahun pria 2 anak itu melakoni pekerjaan sebagai sopir angkot. Sejak kepemilikan kendaraan pribadi masif di Bontang. Dia tak lagi menggantungkan diri dari pendapatan narik harian. Tapi dari mengantar anak-anak sekolah.
“Bulanan, dek. Antar anak sekolah ada kita dapat sekitar Rp 2 jutaan,” bebernya.
Namun pandemi ini bikin segalanya makin berat dipikul. Pandemi merebak, sekolah diliburkan. Praktis, sumber pendapatan Anas hilang. Lagi.
”Apa mau dimakan kalau begini terus,” ujarnya, muram.
Sebabnya, memperoleh bantuan sembako dari Pemkot Bontang sedikit melegakan dirinya. Tidak banyak bantuan ini. Tapi setidaknya, pasokan di rumah untuk istri dan dua anaknya aman untuk beberapa hari ke depan.
”Dibantu begini saja kita sudah sangat syukur, dek,” katanya.
Adapun, Anas merupakan satu dari 22 sopir angkot yang menerima bantuan paket sembako dari Pemkot. Bantuan ini diserahkan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni di Pendopo Rujab Wali Kota, Rabu (13/5/2020) siang.
Dalam paket tersebut, didalamnya berisi beras kualitas sedang 5 kilogram, 1 dus mie instan, kue kaleng, minyak goreng 2 liter, dan gula 1 kilogram.
Sementara sumber dana untuk pengadaan bantuan ini bersumber dari urunan kocek pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Wali Kota.
“Ini urunan ASN di Bontang dan saya sendiri,” kata Wali Kota Neni.
Lebih jauh, sopir angkot yang mendapat bantuan kali ini ialah mereka yang tidak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT). Baik dari pusat, pun kota.
”Kita (Pemkot) menyalurkan bagi sopir angkot yang belum ter-cover BLT,” bebernya.
Wali Kota Neni menegaskan, selama pandemi ini otoritas berupaya agar seluruh warga kota tidak kekurangan pangan. Sebabnya setiap orang, bila memungkinkan, diusul mendapat bantuan.
“Semua orang terdampak atas pandemi ini,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post