bontangpost.id – Kepala Puskesmas Bontang Utara I, drg Erwin Wahyudiono meyakini penularan tak terjadi di puskesmas. Itu lantaran protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan di sana ketat. Bagi seluruh staf, mulai tenaga administrasi hingga tenaga kesehatan (nakes), wajib mencuci tangan sebelum masuk ke puskemas. Cek suhu tubuh. Penggunaan masker pun tidak boleh dilepas selama berada di lingkungan puskesmas.
“Kalau prokes, sejak awal pandemi kami ketat sekali,” ujar drg Erwin.
Ditambahkan, pembatasan jumlah pegawai di puskesmas pun diberlakukan. Ini untuk mengurangi tingkat kepadatan serta menghindari kontak terlalu lama antar pegawai. Akumulasi, ada sekitar 65 pegawai di Puskesmas Bontang Utara I. Sekitar 20 orang sebagai tenaga administrasi, sementara sisanya adalah nakes.
Skema pembatasan yang dilakukan ialah, dengan membagi jadwal kerja pegawai. Ada yang masuk di jam pagi, pukul 09.00-12.00 Wita. Ada yang masuk siang, pukul 13.00-16.00 Wita. Sementara sisanya kerja dari rumah (WFH) hingga kemudian mendapat gilirang masuk pagi atau siang.
“Ini upaya kami. Kalau tambahan pengetahuan untuk mencegah penularan juga sering dilakukan. Penting ini karena kami penyelenggara kesehatan publik,” katanya.
Adapun dijelaskan drg Erwin, riwayat tenaga administrasi di Puskesmas Bontang Utara I yang terpapar Covid-19. Pada 5 Oktober lalu, pegawai tersebut mengeluh demam. Tapi hanya demam biasa. Beberapa hari setelahnya, masih masuk kerja. Kebetulan pegawai tersebut adalah staf di bagian tata usaha (TU).
Lantaran demam masih terasa, walhasil manajemen puskesmas menyarankan staf tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan. Kalau saja ada penyakit infeksi lain. Namun hasilnya negatif. “Awalnya kami kira kena tifus. Ternyata tidak,” beber drg Erwin.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post