bontangpost.id – Lima rumah sakit di Kota Taman terjun langsung dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun langkah terapi yang dilakukan mengalami kendala. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional RSIB Yabis dr Ary Sigit Pranoto bahwa ketersediaan obat antivirus terbatas.
“Stoknya terbatas. Apa yang bisa dilakukan oleh rumah sakit kalau kondisinya seperti ini. Tetapi demikian terapi tetap kami lakukan,” kata dr Ary.
Pihaknya pun telah melakukan pemesanan sejak sebulan lalu. Tetapi hingga saat ini masih menunggu ketersediaan barang. Baik untuk kategori generik maupun paten.
“Kami tidak hanya berpusat di obat kategori generik. Kalau ada yang paten kami beli. Tetapi masalahnya paten pun stoknya juga terbatas,” ucapnya.
Dijelaskan dia, harga obat antivirus paten pun lebih mahal. Selisihnya untuk per box isi 100 mencapai jutaan rupiah. Diketahui obat antivirus yang saat ini telah dinyatakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penanganan covid meliputi oseltamivir, zirtromax, dan azithromycin.
RSIB Yabis saat ini membuka 18 ruangan isolasi di bangunan utama rumah sakit. Namun, pasien yang diterima ialah kategori ringan. Mengingat tidak ada ruang ICU di faskes ini. Jumlah tenaga kesehatan yang dipersiapkan ialah 25 orang. Dibagi dalam tiga sif jam tugas.
Sementara, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Adi Permana mengatakan pihaknya telah meminta pasokan dari Pemprov Kaltim. Memang di gudang farmasi Bontang masih ada stok. “Jumlahnya ratusan. Tetapi ini disesuaikan penggunaannya dengan kondisi pasien. Berdasarkan penilaian dari dokter,” kata Adi.
Ia membenarkan di pasaran ketersediaan obat jenis ini memang susah. Karena rumah sakit swasta banyak yang menjadi pusat rujukan penanganan covid-19. Tetapi ia memastikan penyuplaian dari Kementerian Kesehatan atau Pemprov terbilang aman. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: