PIMPINAN utama Duta Travel Group (DTG) Fitriadi bersama dengan istrinya, Arbiya saat ini tengah dicari keberadaannya oleh polisi. Hal ini diungkapkan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bontang, Ali Mustofa.
“Saya sudah komunikasi dengan polisi di Polres Bontang, sedang diburu sampai ketemu untuk dimintai keterangan buat BAP. Karena kasusnya sudah ini sudah parah, sulit disembuhkan. Banyak yang jadi korban,” terang Ali usai mengikuti rapat di kantor DPRD Bontang.
Baca juga: Tak Hadir Rapat Pembahasan Kerugian Jemaah Umrah, Dewan Geram kepada DTG
Menurutnya, aktivitas yang dilakukan selama ini tentu juga mendapat ganjaran melalui jalur hukum. Ali menyampaikan, para korban jemaah menuntut dengan memberikan dua opsi, yakni uangnya dikembalikan, kemudian tetap diberangkatkan menggunakan travel lain yang sudah terdaftar resmi.
Ia juga menyampaikan, bekerjasama dengan kepolisian akan menelusuri uang jemaah yang sudah disetorkan kepada DTG mengenai pemanfaatan uang tersebut. “Uang yang disetor jemaah dikemanakan. Kalau ada uangnya ya dikembalikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kemenag Bontang sendiri memastikan jasa travel di Bontang ke depannya akan diinventarisir. Sehingga tak menimbulkan lagi kejadian serupa. DTG bahkan tak hanya merugikan jemaah, sebelumnya juga terdapat jasa travel yang dirugikan.
“Jemaah DTG diberangkatkan lewat travel lainnya, bayarnya setelah jemaah tiba kembali ke Bontang, tapi nyatanya masih sisa utang belum dibayarkan sampai sekarang,” bebernya.
Berbagai upaya pencarian terhadap sejoli itu telah dilakukan. Rumahnya yang diketahui di Kelurahan Loktuan, tiga hari terakhir selalu kosong. Kaltim Post (induk Bontangpost.id) mencoba mengontak Fitriadi lewat sambungan selulernya, namun di luar jangkauan. Pun dengan Arbiya tak bisa dihubungi.
Ali menambahkan, kejadian ini tentu menjadi pelajaran bagi calon jemaah haji maupun umrah agar tidak sembarang memilih jasa travel. (*/rsy/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post