Pahitnya kejadian kelam di masa lalu seolah-olah sudah tak membekas lagi dalam ingatan Fathan Solihin. Salah satu warga binaan Lapas Kelas III Bontang yang bermasalah akibat kasus pelecehan seksual di Sangatta 2017 lalu itu kini lebih fokus menyibukkan diri untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, salah satunya aktif mengikuti program hafalan Alquran (tahfidz).
=====
Hidup di balik jeruji besi Lapas Kelas III Bontang benar-benar dimanfaatkan pria berusia 65 tahun itu untuk bertobat dan mendalami ilmu agama. Selain memperbanyak membaca Alquran dan melaksanakan amal-amal kebaikan lainnya, kakek tiga cucu itu dikenal sebagai salah satu warga binaan yang bersemangat dalam menghafal Alquran (tahfidz).
Meski usianya tak muda lagi, namun Fathan masih giat menghafal dan menyetorkan hafalannya ke ustaz yang membimbingnya. Saat ini, terhitung dirinya sudah memiliki hafalan sebanyak 4 juz. Di luar dari 4 juz tersebut, dia juga hafal beberapa surah lainya seperti Surah Yasin, Al Waqiah, Al Mulk, Al Kahfi, dan Surah Sajdah.
“Tapi empat juz itu sekarang banyak yang lupa-lupa juga. Maklum sudah faktor umur. Jadi daya ingat semakin berkurang,” ujarnya saat diwawancarai Bontang Post ketika sedang melakukan tadarus Alquran di Masjid Lapas Bontang belum lama ini.
Jika dibandingkan dengan warga binaan lainnya, jumlah hafalan Fathan itu merupakan yang terbanyak di antara warga binaan lapas yang lainnya. Fathan mengaku, sejak masuk ke Lapas dirinya memang sudah tertarik dengan hafalan Al quran dan rutin mengikuti program tahfidz.
“Saya lebih senang menghafal pagi hari karena lebih konsentrasi. Untuk menjaga agar hafalan tidak lupa, cara yang saya lakukan dengan murojaah (mengulangi-ulangi kembali hafalan),” tutur pria kelahiran Demak, 1 Januari 1951 tersebut.
Fathan berharap, apa yang dia lakukan selama ini bisa membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post