bontangpost.id – Kota Taman didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 42 tingkat Kaltim. Sesuai jadwal kegiatan ini akan berlangsung selama tujuh hari. Terhitung 3-9 Juni. Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan kesiapan perhelatan telah mencapai 99 persen.
“Tinggal sedikit lagi. Tidak mungkin 100 persen. Prinsipnya Bontang siap melaksanakan MTQ,” kata Basri usai mengkuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Pendopo Rujab Wali Kota, Selasa (1/6) kemarin.
Secara infrastruktur 10 venue telah siap menampung kontingen MTQ. Dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim. Mencakup Arena MTQ Stadion Bessai Berinta, BPU Bontang Barat, Auditorium Tiga Dimensi, BPU Bontang Selatan, Aula Dispopar, Pendopo Wujab Wali Kota, Perpustakaan Daerah, Sport Center Loktuan, SKB Dinas Pendidikan, dan Gedung MUI.
Dijelaskan dia, memang ada pembatasan yang masuk arena sehubungan dengan protokol kesehatan (prokes). Sebagai upaya mengantispasi penyebaran Covid-19. Tetapi, ia tetap mengajak warga untuk menyaksikan kegiatan ini. Karena berkaca penyelenggaran sebelumnya, animo penonton sangat minim.
“Datanglah ramai-ramai untuk menyukseskan MTQ. Kegiatan ini tidak seperti konser dangdut. Dibuka saja selalu sepi. Terpenting prokes,” ucapnya.
Disinggung mengenai keluhan pedagang kreatif lapangan yang tidak bisa membuka lapak di arena Stadion Bessai Berinta, ia pun memberikan tanggapan. Menurutnya panitia saja mengeluh karena Bontang harus melakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
“Dimana-mana pedagang selalu mengeluh. Biasa itu karena kondisi di dunia ini sedang mengalami serupa. Tetapi untuk apa mengeluh sekarang mari berfikir lebih sehat. Di balik semua ada berkah,” tutur dia.
Ketua DPD PKB Bontang ini menjelaskan pemerintah tidak bisa mengajak pedagang karena masih dalam kondisi pandemi. Terlebih Pemkot Bontang dibatasi dengan aturan pemerintah pusat. Tetapi pemerintah juga tidak bisa melakukan upaya pengusiran pedagang.
“Kalau pun misalnya kontingen mau belanja silakan. Saya sudah sampaikan kepada Sekkot, kalau misalnya pedagang mau membuka lapak di belakang arena silakan. Tetapi harus menjaga ketentraman dan kebersihan,” sebutnya.
Dijelaskan dia, upaya fasilitasi ini diberikan tetapi harus dipatuhi oleh pedagang. Jangan sampai mengganggu acara yang ada di dalam venue. Terkait pengusiran yang sebelumnya dilakukan panitia, Basri akan melakukan pengecekan.
“Berarti ada yang salah menangkap masukan dari saya,” terangnya.
Sementara Wakil Ketua I Satgas Penanganan Covid-19 Letkol Arh Choirul Huda mengatakan Rabu (2/6) panitia akan melakukan rapat pematangan kegiatan terakhir. Sebelum pelaksanaan acara MTQ dimulai. Disinggung mengenai prokes, ia memaparkan ada skema untuk kontingen yang mau berlomba diatur waktu masuk arenanya.
“Jadi tidak menumpuk di arena. Kami akan informasikan durasi mereka harus siap di venue,” urainya.
Diketahui, aagenda MTQ se-Kaltim ini menelan anggaran Rp 13 miliar. Sumber anggaran berasal dari APBD Bontang sekitar Rp 8 miliar dan suntikan dari APBD Provinsi Kaltim Rp 5 miliar. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post