Surut, Warga Mulai Bersih-Bersih

SAMARINDA – Banjir yang merendam ribuan rumah milik warga di Kelurahan Loa Janan, Kecamatan Simpang Tiga, Samarinda Seberang telah sepenuhnya surut. Ahad (25/3) kemarin, para korban banjir pun membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa sampah yang dibawa banjir.

Lurah Loa Janan Ilir, Safran (51) mengatakan, dalam membersihkan sisa-sisa sampah banjir, warga dibantu Kelurahan, Koramil, Batalion, dan Kodim 09/01 Mulawarman. Tim tersebut juga ikut membantu warga membenahi rumah-rumah yang rusak setelah akibat terendam air.

“Warga sudah mulai bersih-bersih. Kebanyakan sampah di sini sampah kiriman. Warga saling bergotong royong mengangkat barang-barang yang sempat dievakuasi saat banjir. Sampah yang sudah dikumpulkan, nanti akan diangkut petugas kebersihan,” ujar dia.

Safran mengungkap, bencana banjir yang terjadi dari Kamis (22/3) lalu, telah mengakibatkan kerusakan berbagai perabotan rumah milik warga Loa Janan Ilir. Terutama mereka yang bermukim di RT 16 hingga RT 29. Sebab di situ menjadi lokasi banjir terparah.

“Kalau untuk barang-barang milik warga yang rusak akibat banjir, tidak bisa memberikan bantuan. Karena kami tidak memiliki alokasi anggarannya. Kami bersama TNI dan Polri hanya bisa membantu membersihkan sisa sampah yang masih tersisa di rumah warga,” kata Safran.

Safran berharap Pemkot Samarinda, supaya segera mencarikan solusi agar di daerahnya tidak kembali diterjang banjir. Dia meminta pemkot melakukan normalisasi sejumlah sungai yang terletak di daerah itu.

“Saya akan segera menyampaikan bagaimana kondisi warga yang jadi korban banjir kepada pemerintah. Begitu pun dengan kondisi sungai dan drainase yang ada di Loa Janan Ilir. Supaya bisa segera dibantu untuk dibenahi agar tidak terjadi banjir lagi,” kata dia.

Salah seorang warga yang jadi korban banjir di Kelurahan Loa Janan mengaku, pasca musibah banjir, bantuan logistik dari Pemkot Samarinda telah disalurkan. “Alhamdulillah batuan sembako sudah ada. Dari warga, pengusaha, dan rumah sakit juga ikut membantu,” kata warga yang enggan dikorankan namanya itu. (*/aj)