BONTANG – Target tinggi diusung Taekwondo Indonesia (TI) Bontang dalam ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltim. Dari 10 atlet yang bakal diterjunkan, 3 medali emas dan 7 medali perak menjadi raihan yang wajib dikejar.
Sekretaris TI Bontang Yudiansyah mengatakan, besaran 3 medali emas ini mengacu pada prestasi dari atlet-atletnya. Pasalnya Samsuriati, Eka Safitri, dan Herwin menyandang status jawara baik di kejuaraan daerah maupun nasional. Bahkan, Herwin pernah menyabet juara pertama di Kejuaraan Korea Open, tahun lalu.
“Sedangkan 7 atlet lain ditarget perak. Karena pada kelas tanding ketujuh, atlet tersebut merata tehniknya dan masih minim pengalaman tanding,” kata Yudiansyah kepada Bontang Post, Jumat (13/4) kemarin.
Bukan itu saja, hasil saat pra porprov juga dijadikan acuan. Di mana Bontang berhasil memperoleh 2 medali emas , 4 perak, dan 2 perunggu.
Adapun lawan terberat di cabang olahraga (cabor) ini berasal dari Balikpapan dan Samarinda. Mengingat kedua daerah tersebut memiliki atlet yang menghuni skuat Pelatda, Pelatnas, dan Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI).
Dalam ajang Porprov nanti tim taekwondo Bontang akan dihuni oleh pemain lokal. Atlet yang didaftarkan pun berusia minimal 16 tahun. Hal ini sesuai dengan regulasi saat pra porprov, Desember silam.
Kendati demikian, terdapat beberapa altet yang menempuh kuliah dan bekerja di Samarinda. Bahkan, Herwin juga masih menempuh pendidikannya di SKOI. “Akan tetapi pada dasarnya mereka asli binaan dari taekwondo Bontang,” ucapnya.
Saat ini, tim sedang menjalani latihan tambahan. Program pemusatan latihan belum dapat dilaksanakan karena kucuran dana trainning center (TC) dari KONI Bontang belum diterima oleh pengurus cabor.
“Pertemuan hanya sepekan sekali yaitu Minggu pagi. Latihan ini dilakukan agar kondisi taekwondoin tetap terjaga,” kata pria yang juga merupakan pelatih taekwondo.
Nantinya bila kepastian anggaran TC telah turun maka dijadwalkan ada penambahan latihan. Rencananya dalam sepekan akan berlatih tiga kali.
Menurutnya, pembiayaan TC sangat diperlukan. Pasalnya penunjang vitamin atlet dan pelatih, makanan penunjang, dan uang saku membutuhkan dana yang ditaksir mencapai Rp 80 juta. Nominal tersebut dihitung mulai dari Januari hingga November nanti. Termasuk juga biaya untuk latih tanding.
Ia mengimbau kepada KONI Bontang agar segera membagikan uang TC. Hal ini bertujuan agar persiapan setiap cabor dapat maksimal. “Kalau TC dilaksanakan hanya 1 atau 2 bulan saja, jangan mengharap target lebih,” tukasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: