bontangpost.id – Pembangunan taxiway atau jalur penghubung landasan pacu (runway) dengan apron (areal parkir pesawat) di Bandara APT Pranoto Samarinda ditargetkan rampung tahun ini. Hingga akhir September 2021, progres kegiatan yang dibiayai dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara 2021 ini, sudah 60 persen.
Untuk diketahui, pembangunan pararel dan right angle taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda merupakan tender tidak mengikat. Dikerjakan PT Subota International Contractor asal Jakarta Pusat dengan total anggaran Rp 88,62 miliar. “Sempat ada review dokumen. Tapi progresnya cukup bagus. Hampir 60 persen. Jadi tidak usah dikhawatirkan. Insyaallah Desember nanti sudah bisa selesai,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Bandara APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto kepada Kaltim Post (induk bontangpost.id), Rabu (29/9).
Spesifikasi panjang taxiway yang dibangun adalah18 meter x 148,5 meter. Sementara pararel 18 meter x 607 meter. Selain pembangunan taxiway, infrastruktur lain yang dibiayai dengan sukuk negara di Bandara APT Pranoto adalah pembuatan sistem drainase. Kegiatan ini dikerjakan PT Mina Fajar Abadi yang beralamat di Aceh Timur. Nilai kegiatannya sebesar Rp 69,5 miliar. “(Pembuatan drainase) kemungkinan baru 10 persen. Karena baru persiapan kegiatan,” terangnya.
Agung melanjutkan, pengerjaan drainase Bandara APT Pranoto akan dikebut Oktober ini. ”Walaupun nanti hujan, akan dikerjakan dengan dua sif. Pagi dan malam, agar penyelesaian kegiatan bisa selesai di akhir kontrak. Sehingga, akhir tahun ini bisa 100 persen,” harap Agung. Meski dilakukan beberapa pembenahan sisi udara, Agung mengatakan, belum ada rencana menambah rute baru penerbangan. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19 yang membuat tingkat keterisian penumpang anjlok. Maskapai penerbangan berpikir dua kali untuk menambah rute penerbangan baru.
Adapun saat ini, Bandara APT Pranoto baru melayani rute penerbangan ke Makassar, Jakarta, Kendari, Palu, Balikpapan, dan Surabaya. “Dengan kondisi seperti ini, operator banyak yang tidak berani menambah rute penerbangan dari APT Pranoto,” ungkapnya. Terpisah, Irwan, anggota Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur mengatakan, tahun depan giliran pembangunan landscape atau halaman depan bandara yang diusulkan dibiayai Kementerian Perhubungan.
Irwan mengungkapkan, bagian depan Bandara APT Pranoto Samarinda saat ini tampak gersang. Padahal ketika sudah memasuki gedung bandara, kondisinya sudah relatif bagus. “Sehingga saya mendorong, agar tahun depan dilaksanakan pembangunan landscape untuk Bandara APT Pranoto ini,” katanya. Dengan demikian, dia berharap, Bandara APT Pranoto yang mulai beroperasi pada 2018 tidak kumuh dan mendukung fasilitas bandara lain yang sudah bagus dan layak. “Sudah disetujui di Komisi V DPR RI. Saat ini, juga masuk rencana program dan kegiatan lanjutan untuk Bandara APT Pranoto di APBN tahun anggaran 2022,” imbuh wasekjen DPP Partai Demokrat ini.
Bandara yang sebelumnya dibiayai menggunakan APBD Kaltim itu, juga masuk program strategis Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub tahun anggaran 2022. Rincian kegiatan yang akan dialokasikan adalah rekonstruksi, leveling runway atau penebalan ketinggian landasan pacu, overlay taxiway atau perkerasan akses penghubung pesawat dengan runway, apron, hangar, dan terminal. (kip/riz/k16)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post