SEBUAH pesan menggelitik tentang kampanye LGBT tersebar di sebuah grup WhatsApp. Dalam pesan itu disebutkan, saat ini banyak beredar baju motif banana. Baju dengan motif tersebut merupakan modus kampanye aktivitas kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT.
“Mom’s, lagi trand baju motif ‘Banana’ (pisang). Hati-hati, itu modus kampanye L98T. Makin erat dekap anak-anak kita. Sabtu kemarin lihat adek2 kelas ada yg pakai,” bunyi potongan pesan yang beredar.
Tentu terjadi disinformasi dalam pesan tersebut. Memang benar ada kaus bergambar pisang yang dijual kelompok LGBT. Misalnya kaus bergambar pisang yang dijual di gaypridehub.com. Kaus itu bergambar pisang dengan kulit terbuka. Pisang tersebut terpotong-potong dan pada bagian yang terpotong terdapat warna pelangi.
Nah, warna pelangi itulah yang selama ini sering menjadi simbol gerakan LGBT. Makanya, nama kaus yang dijual tersebut Funny Rainbow T-shirt. Dari pencarian yang dilakukan Jawa Pos, hanya desain itu yang terkait dengan pisang. Produk terkait LGBT lainnya kebanyakan menampilkan warna pelangi pada desainnya.
Mengaitkan pisang dengan LGBT mungkin juga disebabkan beberapa hal berikut. Misalnya, pernah ada serial televisi berjudul Cucumber and Banana yang menceritakan kehidupan LGBT. Atau iklan produk pakaian buatan Banana Republic yang dianggap menggambarkan seorang gay.
Tapi, faktanya, tak semua hal yang berkaitan dengan pisang selalu identik dengan LGBT. Misalnya saja kampanye mengunggah foto bersama pisang yang dilakukan pemain bola di Eropa. Kampanye itu pernah dilakukan sebagai bentuk dukungan antirasisme.
Kampanye antirasisme dengan mengunggah gambar pisang terjadi secara tidak sengaja. Awalnya, ada peristiwa yang menimpa bek klub Spanyol, Barcelona, Dani Alves. Pada sebuah pertandingan, Alves dilempar pisang oleh pendukung tim lawan. Saat itu dia hendak mengambil tendangan sudut. Alves tidak marah. Dia justru mengambil dan memakan pisang tersebut. Lalu, dia melakukan tendangan sudut.
Lemparan pisang itu ternyata bagian dari ejekan suporter. Tindakan tersebut dipersepsikan seperti seorang di kebun binatang yang melempar pisang kepada monyet. Sontak, kejadian yang menimpa Alves tersebut justru memicu solidaritas dari pemain bola lain. Mereka ramai-ramai mengunggah foto bersama pisang. Bahkan, ada pemain beserta timnya yang mengunggah foto memakan pisang bersama. Mereka menyelipkan kalimat sindiran, #SayNoToRacism #WeAreAllMonkeys.
Jadi, bukan pisangnya yang berkaitan dengan simbol LGBT. Melainkan simbol rainbow-nya. Mungkin bisa saja kelak ada juwet atau kesemek dengan warna pelangi yang akan digunakan sebagai desain bahan terkait dengan aktivitas LGBT. (gun/c11/fat)
FAKTA
Kelompok LGBT memang pernah memasarkan kaus bergambar pisang yang diberi nama Funny Rainbow T-shirt. Tapi, tidak semua gambar pisang selalu identik dengan LGBT.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: