Takluk Di Tangan Pendatang

TAKLUK: Pemain Smansa Junior (kostum hijau) saat berusaha melewati pertahanan SMKN 3. Mereka harus takluk saat melawan SMKN 3 dalam kejuaraan Smansa Cup, kemarin (12/11). (Fahmi Fajri/Bontang Post)

BONTANG – Tim putra SMAN 1 (Smansa) junior terpaksa menelan pil pahit saat bertanding kontra SMKN 3, Minggu (12/8) lalu. Dalam lanjutan pertandingan kejuaraan Basket Smansa Cup III di Lapangan Kodim 0908/Bontang, tim asuhan Arianto harus mengakui kekuatan SMKN 3 karena kalah dengan skor 17-48. Pertandingan selama 40 menit itu pun sejatinya didominasi oleh permainan anak asuh Fandi.

Saat kuarter pertama, SMKN 3 berhasil membuka keunggulan pertama dengan tembakan 2 poin. Pertahanan yang terlalu kuat bagi Smansa Junior membuat mereka kesulitan memasuki area lawan. Namun kesempatan bagi Smansa datang saat pemainnya dilanggar di area SMKN 3. Kesempatan merebut poin pun datang dari kesempatan free shoot yang diberikan wasit. Tambahan 1 poin bagi Smansa.

Namun SMKN 3 ternyata tak tinggal diam. Memanfaatkan kelengahan pemain Smansa, mereka berhasil menambah pundi-pundi poin hingga akhir kuarter pertama. Kemenangan untuk SMKN 3 dengan skor 2-8 di kuarter pertama.

Memasuki kuarter kedua, pemain Smansa justru semakin terdesak. Sepanjang sepuluh menit kuarter kedua berlangsung, mereka hanya mampu menambah dua poin. Sedangkan SMKN 3 terus menerus memperbesar keunggulannya dalam pertandingan pertamanya di Smansa Cup. Skor sementara 4-19 di akhir kuarter kedua untuk kemenangan SMKN 3.

Di kuarter ketiga dan keempat pun, SMKN 3 semakin terlihat mendominasi jalannya pertandingan. Pergantian pemain yang dilakukan oleh tim Smansa Junior tampak belum mampu meredam keganasan para pemain SMKN 3 yang haus poin. Malahan, Smansa Junior justru semakin tertinggal hingga peluit panjang akhir pertandingan di kuarter keempat dibunyikan. Skor akhir 17-48 untuk kemenangan SMKN 3.

Menanggapi kekalahan tersebut, Arianto menyebut kekuatan fisik menjadi faktor utama timnya bisa takluk melawan SMKN 3. Menurutnya, fisik pemain SMKN 3 begitu kuat sehingga tidak mampu diimbangi para pemain Smansa. “Meskipun dari segi teknik sama (dengan pemain Smansa Junior, Red.). Kali ini jadi pembelajaran untuk pemain Smansa agar meningkatkan latihannya, terutama fisiknya,” kata Arianto.

Sementara Fandi mengaku cukup puas dengan perolehan yang diraih timnya. Sebagai tim yang pertama kali mengikuti kompetisi basket ini, kemenangan ini akan tetap dievaluasi agar permainan berikutnya semakin lebih baik. “Kami tetap akan terus berlatih, supaya kualitas pemain jauh lebih baik dari saat ini,” ujarnya. (zul)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version