bontangpost.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2020 mencapai 243,99 ribu jiwa atau setara 6,64 persen. Kenaikan angka kemiskinan ini tak lepas dari pandemi Covid-19 terjadi sejak Maret 2020.
“Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2020 sebanyak 243,99 ribu. Pada Maret 2020 sebanyak 230,26 ribu atau 6,10 persen, berarti jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 13,73 ribu orang (secara persentase naik 0,54 persen poin),” kata Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwitjahyono, Senin (15/2/2021) dalam keterangan rilis resminya.
Adapun, disparitas kemiskinan perkotaan dan pedesaan di Kaltim, dikatakan Anggoro, masih tinggi. Untuk peningkatan kemiskinan di perkotaan lebih besar dibanding pedesaan.
Dari data tersebut, terlihat Pandemi COVID-19 lebih berdampak ke penduduk perkotaan di Kaltim. Kenaikan penduduk miskin di kota sampai 0,65 persen lebih tinggi dibanding kenaikan penduduk miskin di desa hanya 0,47 persen.
Berdasarkan tempat tinggal, selama periode Maret 2020 – September 2020 jumlah
penduduk miskin di perkotaan di Kaltim naik 14,84 ribu orang dari 113,27 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 128,11 ribu orang pada September 2020.
Sedangkan, jumlah penduduk miskin Kaltim di perdesaan turun sebanyak 1,11 ribu orang dari 116,99 ribu orang pada Maret 2020 menjadi115,88 ribu orang pada September 2020.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: