Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berjanji menurunkan tarif listrik untuk golongan industri besar. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana berharap kebijakan itu bisa menggairahkan investasi di dalam negeri. Dia siap berkoordinasi dengan PLN untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut.
”Kami siap diskusi karena bisa diturunkan PLN. Meskipun angkanya kayak gini, tapi masih ada peluang untuk dinego,’’ ujarnya dalam Rakor Kesiapan PLN Melistriki Industri Smelter di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jumat (20/12/2019).
Rida menuturkan, saat ini Kementerian ESDM tengah berupaya memperbaiki defisit neraca perdagangan. Khususnya sektor pertambangan. Caranya adalah menggalakkan hilirisasi mineral. Nanti, kebijakan itu juga mendukung upaya melistriki industri smelter.
Jika ada kepastian pasokan listrik dengan tarif yang terjangkau, investor bakal tertarik menanamkan modal pada pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).
”Pemerintah berkomitmen untuk menjaga 5K. Yakni, kecukupan, keandalan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan,’’ imbuhnya.
Menurut Rida, pelanggan smelter seharusnya mendapatkan pasokan listrik premium. Artinya, pasokan listrik ke industri smelter bakal disediakan lebih dari satu sumber. Dengan demikian, jaminan listrik bagi pelanggan smelter lebih pasti.
Di tempat yang sama, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani mengaku siap menyediakan tarif listrik yang kompetitif bagi pelanggan smelter. Menurut dia, hal itu sejalan dengan tujuan program 35.000 megawatt (mw) yang notabene bukan hanya untuk pemerataan akses listrik bagi masyarakat. Namun, juga menunjang kebutuhan industri. Termasuk, proyek smelter.
”PLN siap melistriki industri smelter dan melakukan best effort untuk menyediakan listrik secara kompetitif,’’ kata Inten.
Data Kementerian ESDM menyebutkan bahwa tarif listrik golongan industri di Indonesia termasuk yang kompetitif se-Asia Tenggara.
Dalam kesempatan itu, Inten juga menegaskan bahwa PLN siap dikenai penalti apabila tidak bisa menjamin pasokan listrik sesuai janji. PLN pun telah mengantisipasi meningkatnya permintaan listrik dengan membangun infrastruktur kelistrikan.
”Kami siap dipenalti kalau telat berikan listrik. Apabila izin kami sudah siap, Bapak (pengusaha smelter) belum siap, sama-sama dipenalti,’’ tegas Inten.
Namun, dia pun meminta pelaku industri bersama-sama berkomitmen menyerap pasokan listrik yang disediakan PLN. (jpc)
Total pasokan listrik nasional: 62.372 megawatt (mw)
Transmisi: 56.899 kilometer sirkuit (kMs)
Jaringan distribusi: 58.081 mega volt ampere (mVA)
Perbandingan Tarif Listrik Industri
Indonesia: Rp 997/kWh
Singapura: Rp 1.657/kWh
Thailand: Rp 1.077/kWh
Vietnam: Rp 1.034/kWh
Malaysia: Rp 984/kWh
Sumber: Kementerian ESDM
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda