SAMARINDA – Penyebaran hoaks seakan tiada henti. Bukan hanya di tingkat nasional, melainkan juga tingkat daerah, termasuk Samarinda. Belakangan, beredar hoaks penangkapan Guru Mulia Al Alimul Allaamah Al Arif Billah, Al Habib Umar bin Hafidz bin Salim.
Habib asal Hadramaut yang mengisi tablig akbar di Samarinda selama dua hari, Kamis (11/10) dan Jumat (12/10) ini dikabarkan ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88. Kabar ini beredar melalui posting-an di media sosial facebook yang menampilkan video pengawalan Habib Umar oleh aparat kepolisian.
Lantaran meresahkan, kabar ini segera ditepis pihak panitia acara. Habib Hasyim Bin Abdullah Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim selaku ketua panitia dalam video yang diunggah Polresta Samarinda di facebook memberikan klarifikasi terkait kabar hoaks tersebut.
Habib Hasyim menyatakan, penjemputan Habib Umar oleh Densus 88 adalah berita menyesatkan atau berita hoaks. Karena tidak ada penjemputan Habib Umar oleh Densus 88. ”Yang benar adalah panitia meminta pengamanan kepada Polresta Samarinda selama Habib Umar melaksanakan tablig akbar di Samarinda,” tutur Habib Hasyim.
Malahan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Polresta Samarinda atas pengamanan kegiatan Habib Umar di samarinda yang berjalan lancar dan tertib. Adapun video yang tersebar itu, disebut Habib Hasyim, adalah momen saat keluarnya Habib Umar dari Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.
“Dan beliau sempat berdoa di hadapan ribuan manusia, peserta yang ada. Untuk (berjalan) ke mobil, setelah itu lanjut perjalanan ke Bandara Samarinda APT Pranoto. Untuk meneruskan perjalanan ke Batu Licin dan seterusnya ke Jakarta,” ungkapnya.
Karena itu, Habib Hasyim mengharap semua pihak untuk tidak terpancing atas berita palsu yang tersebar itu. Pun demikian, dia menegaskan bila Habib Umar dalam keadaan sehat walafiat.
“Beliau senang, gembira luar biasa atas tablig akbar yang terselenggara di Samarinda. Kami dari panitia mengucapkan terima kasih pihak polresta yang telah membantu mengamankan selama Habib Umar di Samarinda,” sebut Habib Hasyim.
Peredaran kabar hoaks ini sendiri mendapat kecaman dari warga Samarinda. Sebagaimana terlihat dalam komentar pada video tersebut. Akun facebook atas nama Sundari Yanto misalnya, meminta penyebar hoaks segera ditangkap. “Mohon cepat ditangkap Pak Polisi. Itu penyebar hoaks enggak senang kalau Kaltim damai dan aman,” tulisnya.
Senada dengan komentar yang ditulis akun atas nama Cambang Banjar. Malahan dia mengaku berada di lokasi tablig akbar. “Bungul (bodoh) yang nyebar hoaks. Seharusnya kita berterima kasih kepada bapak kepolisian ikut terlibat mengamankan acara. Saya lho saksi mata dan Brimob menjaga keamanan. Tidak ada penangkapan,” tulisnya.
Hingga berita ini ditulis, unggahan video klarifikasi di akun facebook resmi Polresta Samarinda itu telah dibagikan sebanyak 401 kali dengan tujuh ribu penayangan. Selain menayangkan video klarifikasi dari Habib Hasyim Bin Abdullah Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim, Polresta Samarinda juga mengunggah video klarifikasi dari anggota panitia lainnya, Habib Hamzah bin Syahil. (luk)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda