Terinspirasi Tayangan Fashion Show, Utamakan Kepribadian dan Jadi Diri Sendiri

BERGAYA: Aulia Harritz dalam salah satu sesi pemotretan.(ISTIMEWA/METRO SAMARINDA)

Inspirasi bisa datang dari mana saja, bisa dari orang lain maupun orang terdekat. Terutama bagi anak kecil, inspirasi atau cita-cita salah satunya didapatkan dari apa yang mereka lihat. Itu pula yang lantas membawa Aulia Harritz memilih kariernya sebagai peragawati hingga menjadi top model di Kaltim.

DEVI NILA SARI, Samarinda

Menjadi seorang peragawati memang impian Aulia Harritz sedari kecil. Ini berawal dari pengalaman Au, begitu perempuan ini karib disapa, melihat tayangan fashion show alias pagelaran busana di televisi semasa kecil. Tayangan tersebut rupanya melahirkan impian Au, yang lantas mengantarkannya mulai menekuni dunia modelling sejak 2013 lalu.

“Dari SD memang (saya) sudah suka nonton fashion show. Jadi inspirasinya tidak terpengaruh dari siapa-siapa. Sekalipun saya tahu konsekuensi jadi model itu tidak boleh banyak makan, tidak jadi masalah buat saya,” tutur perempuan bernama lengkap Aulia Rachmawati Harritz ini.

Demi mewujudkan impiannya tersebut, Au lantas mendaftar di dua agency yang ada di Balikpapan. Perempuan yang berkeinginan membuka usaha di bidang kuliner ini tidak pernah menyangka bila cita-citanya tersebut bisa tercapai. Sebab, Au mengaku tidak pernah mengikuti atau mewakili lomba fashion show dari sekolah atau instansi lainnya.

“Saya tidak pernah ikut-ikut lomba. Jadi model juga tidak menyangka. Awalnya tidak sengaja kenalan sama pemilik agency. Setelah itu diajarkan catwalk . Dari situ jadi model dan aktif sampai sekarang,” kisah Au.

Keaktifan di agency tersebut perlahan mengantarkan dara cantik kelahiran Balikpapan, 2 Agustus 1994 ini mengikuti ajang-ajang fashion show bergengsi di luar Kaltim. Mulai dari Jogja Fashion Festival, Banyuwangi Festival Kebaya, Surabaya Fashion Parade, serta fashion show di Bali dan Ambon.

Untuk fashion show di Bali dan Ambon, Au terpilih mewakili Balikpapan. Baginya, acara tersebut merupakan salah satu momen yang sangat meninggalkan kesan. “Waktu itu saya harus belajar menari untuk tampil di ajang tersebut. Padahal aslinya saya tidak bisa menari. Jadi benar-benar berkesan,” urai pehobi travelling ini.

Setelah bertahun-tahun menggeluti dunia modelling, perempuan yang menetap di Samarinda, tepatnya di Jalan Kemangi Perum Carpotex Blok L No 2 ini mengaku tidaklah susah untuk menjadi peragawati. Menurut Au, selama ada niat, kemauan yang besar, percaya diri, dan selalu mau belajar, maka keinginan menjadi peragawati dapat dicapai.

Alumni SMA 14 Balikpapan ini bertutur, ragam suka duka telah dilewatinya selama berkiprah sebagai peragawati. Salah satunya dia pernah hampir terjatuh dari catwalk. Beruntung bagi Au, bukannya ditertawakan, aksinya tersebut malah mendapat tepuk tangan meriah dari masyarakat yang menonton.

Sementara sukanya, Au mengaku dengan menjadi seorang peragawati dia sering mendapat pekerjaan di luar kota. Dari situ membuatnya memiliki banyak teman dari dalam maupun luar Kaltim. “Dari yang tidak kenal, sampai sekarang kenal. Senang jadi punya banyak teman,” ujar Au.

Kepada Metro Samarinda, Au berbagi tips dan pesan bagi generasi muda yang mau menekuni dunia modelling. Yaitu agar selalu semangat dan berusaha menjadi diri sendiri. Terlebih dalam hingar-bingar dunia modelling. Dalam hal ini, perlu memiliki pondasi agar tidak terseret arus buruk pergaulan.

“Karena prestasi itu bukanlah masalah membuat potret yang menjual untuk produk yang diwakili. Tetapi dengan memiliki attitude yang baik, akan selalu mudah dikenang. Selain itu memiliki kepribadian yang hangat dan down to earth akan selalu berhasil membawa kita menuju kesuksesan,” pungkasnya. (***)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version