Catatan: Yulianti Basri (Redaktur bontangpost.id)
UCAPAN tidak hentinya mengalir. Karangan bunga datang silih berganti. Doa dan harapan baik agar terus semangat berkarya terlontar untuk media terbesar di kota ini.
Empat tahun sudah bontangpost.id hadir menjawab tantangan. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia era digital. Meski harus merintis kembali, melanjutkan Bontang Post koran yang sudah menutup perjalanannya.
Masih banyak kekurangan, tapi momentum istimewa ini jadi ajang untuk mematangkan diri, semakin kreatif dan inovatif.
Berupaya menjadi juru warta yang dipercaya masyarakat, di tengah banjir informasi yang di dalamnya banyak ‘sampah’ tidak mendidik. Bersikap netral, berimbang dan objektif meski kadang dituding ‘menyerang’.
Bagi kami, menyajikan informasi kepada masyarakat bukan hanya sekadar mengejar viewers, atau bersikap seperti penggiat media sosial yang hanya mengejar kecepatan tanpa verifikasi. Tapi yang lebih penting bisa menjadi referensi terbaik.
Sebagai media ternama, tetap berada di jalan yang lurus, tidak tergoda kepentingan politik, apalagi terpengaruh kekuasaan adalah komitmen. Karena kami jurnalis, bukan humas. Sudah semestinya mengawasi dan mengkritik namun membangun. Insyaallah, tajam tapi terpercaya.
“Berhati-hatilah jika sudah tidak ada lagi orang yang mau mengkritik kita, karena pada titik itulah kita akan berhenti berkembang.”
Satu lagi, kami tak alergi kritikan, ketika dalam memberikan informasi di era keterbukaan ini menuai keliru.
Di momen ini, saya mewakili redaksi, ingin mengucapkan terima kasih kepada pembaca setia, atas dukungan dan kritik kepada kami.
Selamat ulang tahun tempatku belajar. Ini tahun kedua saya ikut merasakan euforia hari jadi bontangpost.id. Terus bertumbuh bersama, mencerdaskan dan menyebar inspirasi untuk perubahan yang lebih baik. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post