bontangpost.id – Tak hanya banjir, hujan deras sejak Kamis, (20/4/2023) dini hari menyebabkan longsor di dua lokasi di Kelurahan Belimbing, Bontang Barat.
Di lokasi pertama yakni RT 45. Sebanyak dua kepala keluarga (KK) atau 11 jiwa dari dua rumah terdampak longsor. Rumah itu dihuni Ismail Imam (50) beserta istri dan tiga anaknya. Rumah yang terletak di Gang Cendrawasih itu terkena longsor sekira pukul 06.30 pagi tadi.
Dijelaskannya, longsor bermula saat azan subuh berkumandang. Kala itu, hujan deras mengguyur seluruh wilayah Kota Bontang.
Bruk!! Bruk!! Suara keras terdengar. Sontak usai mengimami salat subuh di musala, ia berlari ke arah dapur. Betapa terkejutnya tatkala ia mendapati dapur dan toiletnya ambruk karena longsor.
Aliran air hujan tak berhenti saat longsor berlangsung. Puncaknya pukul 06.30. Alhasil, setiap sudut rumahnya tergenangi lumpur. Beruntung, anggota keluarganya tak ada yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
“Pokoknya kejadiannya pas subuh dan saat itu hujan deras. Jadi, mau enggak mau rumah saya penuh dengan lumpur,” ucapnya kepada bontangpost.id.
Disinggung penyebab longsor, Ismail menjelaskan bahwa lokasi rumahnya berjarak tiga meter dari tembok pembatas perumahan. Hujan deras semalaman mengikis tanah di area permukiman dan menyebabkan tembok ambruk menimpa rumah.
“Memang kondisi alam juga. Tapi, tembok pembatas di sini minim perawatan juga. Saya bisa bilang begitu karena tinggal di sini sejak 1980,” imbuhnya.
Akibat bencana tersebut, pria yang juga bekerja sebagai tukang bangunan ini meminta ganti rugi. Dia menaksir jumlahnya mencapai puluhan juta. “Kami juga butuh uluran pemerintah,” harapnya.
Kondisi serupa turut menimpa sang sepupu yang tinggal bersebelahan dengan kediamannya. Ismail (40) beserta lima anggota keluarga lainnya pasrah dengan kondisi saat ini.
Rumah tiga petak yang ia kontrak sejak 1990 itu turut terkena runtuhan tembok pembatas akibat tanah longsor. Bagian dapur hampir rata dengan tanah.
Tak banyak yang bisa ia lakukan selain membersihkan area rumah dan pasrah dengan kondisi saat ini. Ia khawatir kalau longsor susulan kembali terjadi. Oleh sebab itu, ia bersama keluarga hanya bisa berjaga di luar rumah.
“Kejadiannya sama. Pukul 06.30 pagi. Tapi, rumah saya tidak parah seperti sepupu saya. Karena area dalam rumah masih bisa dipakai. Kalau sekarang enggak berani masuk. Takutnya longsor lagi,” akunya.
Sejauh pantauan lokasi di area RT 45 tersebut berpotensi terjadi longsor susulan. Sebab, dua rumah tersebut lokasinya persis di bawah tebing tepatnya dekat tembok pembatas. Bahkan kondisi tembok masih menempel dengan rumah.
Terpisah, lokasi longsor tak jauh dari lokasi pertama. Yakni di RT 50 Kelurahan Belimbing. Bhabinkamtibmas Belimbing Aipda Bambang Sumantri menuturkan tak ada korban dalam insiden tersebut.
Longsor di area perumahan Pesona Sintuk menimpa satu KK yang terdiri dari empat jiwa. Kronologisnya sama dengan RT 45. Longsor terjadi akibat adanya pergerakan tanah yang dipicu hujan deras. Sehingga menyebabkan tembok runtuh dan menimpa rumah warga.
Bambang mengimbau untuk sementara warga tidak menempati rumah. Sebab, di area tersebut berpotensi kembali longsor susulan.
“Alhamdulillah, enggak ada korban. Waktu kejadian sama. Pukul 06.30. Untuk sementara kami imbau untuk siaga terjadi susulan,” ucapnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post