Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 28 Januari 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Tinta di Jari

Reporter: M Zulfikar Akbar
Minggu, 21 April 2019, 15:56 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Tinta di Jari

Pemilihan di India yang sudah menggunakan sistem pencet bukan coblosan seperti di Indonesia. (ilustrasi/disway)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Pemuda itu marah. Setiap kali melihat tinta di ujung jarinya. Marah pada dirinya sendiri. Mengapa tadi salah pilih?

Ia pun ambil pisau di dapur: ia potong ujung jarinya itu. Saudaranya kaget. Segera membawanya ke rumah sakit. Ujung jari itu pun dibalut perban. Lalu ada yang membuat video. Diunggah ke media sosial. Menjadi viral.

Sehari setelah pemilu di Indonesia itu India juga pemilu. Coblosan kita hari Rabu. India hari Kamis. Kita selesai dalam sehari. Pencoblosan di India baru selesai lima minggu yang akan datang. Tepatnya baru selesai tanggal 19 Mei 2019.

Penghitungan suaranya akan memakan waktu 4 hari. Tanggal 24 Mei pemenangnya diumumkan.

Pemuda itu mencoblos di hari kedua: 19 April 2019. Hari itu mestinya ia gembira. Untuk pertama kalinya ikut Pemilu. Umurnya 25 tahun. Penduduk negara bagian Uttar Pradesh. Yang memiliki Taj Mahal itu. Nama pemuda tersebut: Pawan Kumar.

“Mau saya kan memilih gambar gajah. Mengapa saya memijit tombol bunga,” ujar Kumar dengan geramnya.

Seperti disiarkan media di India. Yang videonya bisa dilihat di youtube. Hanya video jari yang dibalut.

Pemilu di India sudah pakai elektronik. Pakai pijit tombol yang modern. Bukan coblos paku yang kuno.

Baca Juga:  Modal Babi

Dosa salah pijit Kumar itu ia tebus dengan memotong ujung jari yang bertinta. Jari telunjuk. Tangan kiri.

Itulah ekspresi politik orang miskin di India. Tepatnya di Uttar Pradesh. Lebih tepatnya lagi orang termiskin.

Anda sudah tahu. Di India ada empat kasta. Yang terendah adalah sudra. Tapi orang seperti Kumar itu tidak punya kasta. Sering juga secara mengejek disebut kasta ke lima. Lebih tepatnya: tidak pantas masuk kasta. Yang terendah sekali pun.

Di India kelompok seperti Kumar itu disebut kaum Dalit. Arti Dalit sebenarnya baik: kaum mayoritas. Tapi secara politik mereka sangat minoritas.

Dulu sempat punya 21 wakil di parlemen pusat. Dalam pemilu 2014 lalu tidak satu kursi pun didapat.

Keberadaan Dalit sebenarnya diakui di konstitusi India. Tapi sistem kasta di sana membuat posisi politik Dalit sangat terpinggirkan.

Tahun 1980-an kesadaran politik mereka bangkit. Mendirikan partai: Bahujan Samaj (BS). Tapi eksisnya hanya di beberapa negara bagian utara. Khususnya Uttar Pradesh. Boleh dikata BS tidak pernah bisa menjadi partai nasional.

Baca Juga:  Move On

Kejayaannya terjadi saat BS  dipimpin seorang wanita bujangan: Mayawati. Dia lahir (1956) dari keluarga Dalit. Sangat memahami penderitaan wong cilik. Simbol-simbol minoritas jadi bahan kampanyenya. Termasuk kesederhanaan Budha. Yang jadi pilihan agamanya. Sekalian sebagai antitesa terhadap dominasi Hindu di sana.

Begitu dipuja Mayawati ini. Gelar pun silih berganti: keajaiban demokrasi, Iron Lady, Sang Budha wanita.
BS pun berhasil menjadi partai terbesar di Uttar Pradesh.

Mayawati jadi perdana menteri negara bagian itu. Yang penduduknya 205 juta itu.

Tapi secara nasional Mayawati dimusuhi. Beberapa kali dia di puncak kekuasaan. Selalu saja dijatuhkan. Dengan tuduhan korupsi. Tapi selalu tidak terbukti.

Status tersangka pertama saat  Mayawati membangun infrastruktur ke arah Taj  Mahal. Begitu babak belur namanya. Meski berhasil  bebas.

Yang kedua saat Mayawati membangun banyak taman, museum, monumen, patung-patung. Termasuk patung dirinya. Sebagai simbol kebangkitan kaum Dalit. Juga patung gajah. Yang bisa ditafsirkan sebagai lambang partainya.

Sekali lagi Mayawati tidak terbukti korupsi. Hanya saja pemerintah pusat memutuskan agar patung dirinya dan patung gajah itu diselimuti. Sampai pemilu berikutnya selesai.

Pemberontakan Mayawati pada pemerintah pusat itu lebih membuat pengikutnya gila padanya. Apalagi Mayawati melarikan tuduhan-tuduhan itu ke arah ras. Itu, katanya, sebagai bukti  adanya kekuasaan yang ‘anti Dalit’.

Baca Juga:  Terus ke Timur Mengejar Matahari

Tuduhan berikutnya saat dia berusaha taat membayar pajak. Pajaknya besar sekali: hampir Rp 40 miliar. Diusutlah. Dia kan kaum Dalit. Dari mana kekayaannya itu: korupsi.

Mayawati selalu bisa menjawab. Itu dari donasi jutaan orang Dalit. Sidang pengadilan pun digelar. Mayawati bebas.

Masih ada lagi. Soal bantuan Bank Dunia. Mayawati dianggap ogah-ogahan melaksanakannya. Lalu dituduh korupsi. Bebas lagi.

Tapi namanya terlanjur hancur. Di Pemilu yang lalu BS hanya bisa menjadi partai terbesar kedua di Uttar Pradesh. Memperoleh 19 dari 200-an  kursi di parlemen negara bagian. Dan secara nasional kursinya nol. Dia sendiri terpaksa mundur dari jabatan ketua partai.

Saya pun ingin tahu nasib politik Dalit di Pemilu kali ini. Yang ‘gajah’ Dalit berada di tengah-tengah gajah bengkak: Partai Bharatiya Janata dan Partai Kongres.

Perdana Menteri inkumben Narendra Modi dan penantangnya: Raul Gandhi. Nasionalis Kanan Luar lawan Liberal Kiri Dalam.
Bunga lotus lawan gambar lima jari tangan kiri.(Dahlan Iskan)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskandis way
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan8Tweet5Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Diduga Tersangkut Politik Uang, Caleg dan ASN Disemprit Bawaslu

Kasus Dugaan Politik Uang Dihentikan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kilang Bontang Batal Dibangun, Kaltim Kehilangan Investasi Rp 197,58 triliun

Kilang Bontang Batal Dibangun, Kaltim Kehilangan Investasi Rp 197,58 triliun

Sabtu, 23 Januari 2021, 10:54 WITA
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Selambai

Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Selambai

Kamis, 21 Januari 2021, 10:39 WITA
Izin Belum Lengkap, Pembukaan Lahan Pabrik Semen Sudah Berjalan

Izin Belum Lengkap, Pembukaan Lahan Pabrik Semen Sudah Berjalan

Jumat, 22 Januari 2021, 11:54 WITA
Tiga Pekan Selangan dalam Gulita

Tiga Pekan Selangan dalam Gulita

Senin, 25 Januari 2021, 07:55 WITA
Ayah-Anak Tersangka Kasus Pembunuhan karena Cinta Segitiga

Ayah-Anak Tersangka Kasus Pembunuhan karena Cinta Segitiga

Kamis, 21 Januari 2021, 08:15 WITA
Solidaritas Tinggi Pekerja & Keluarga Besar Badak LNG, Sumbangkan Dana Ratusan Juta dengan Sukarela untuk Korban Banjir Kalsel dan Gempa Bumi Sulbar

Solidaritas Tinggi Pekerja & Keluarga Besar Badak LNG, Sumbangkan Dana Ratusan Juta dengan Sukarela untuk Korban Banjir Kalsel dan Gempa Bumi Sulbar

Rabu, 27 Januari 2021, 20:45 WITA
Dua Hari Berturut-turut, Kasus Covid-19 di Bontang Tembus Tiga Digit

Dua Hari Berturut-turut, Kasus Covid-19 di Bontang Tembus Tiga Digit

Rabu, 27 Januari 2021, 19:50 WITA
Jual Narkoba, Pria Pengangguran Ditangkap

Jual Narkoba, Pria Pengangguran Ditangkap

Rabu, 27 Januari 2021, 15:52 WITA
Alam Kaltim Kian Terancam, Setelah Batu Bara, Eksploitasi Selanjutnya Nikel

Alam Kaltim Kian Terancam, Setelah Batu Bara, Eksploitasi Selanjutnya Nikel

Rabu, 27 Januari 2021, 15:00 WITA
Dandim Jadi Relawan Pertama Divaksin Covid-19

Dandim Jadi Relawan Pertama Divaksin Covid-19

Rabu, 27 Januari 2021, 14:49 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.