Oleh:
- Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I
Dai Ambassador Cordofa 2017
Kisah Inspiratif
Sahur ini selasa (12/6), saya merasakan masakan sederhana ala Indonesia yang lezat sekali, akrab di lidah, meskipun berada di Italia . Oseng-oseng pare dicampur potongan cabai merah, ditambah tiga potong tahu goreng buatan orang Indonesia di Roma, semakin mengobati rasa kangen masakan di rumah. Saya tidak tahu, apakah selera saya yang terlalu Indonesia. Atau memang makanan ala italia-nya yang terlalu istimewa. Sayangnya, tahu dan tempe di sini tidak dijual bebas di pasar, karena harus dipesan dulu, baru dibuatkan tempe dan tahu tersebut sesuai pesanan. Mungkin belum familiar atau belum berani modal.
Suliah namanya. Terdengar seperti nama lokal, tetapi nasibnya sudah Internasional. Jarang-jarang, orang bisa ke luar negeri, mencari rejeki yang halal, bebas beribadah tanpa tekanan, dan bisa sekalian jalan-jalan menambah pengalaman. Ini merupakan nikmat yang harus disyukuri.Dari penjual roti bakar di Indonesia, sekarang menjadi Chef di KBRI Roma.
Menjadi Chef, atau bahasa kerennya Lokal Staff di KBRI, bukan kali pertama bagi suliah. Sebelumnya pernah juga menjadi lokal Staff di negara Ukraina. Pernah juga di Denhaag – Neteherland menjadi Assiten rumah tangga. Banyak pengalaman-pengalaman di luar negeri yang diceritakannya.
Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini, apalagi luar negerinya Eropa, yang terkenal ketat sekali keimigrasiannya dan mahal beaya hidupnya.Tapi semua itu bagi suliah tidak ada masalah. Gaji yang didapatkan setiap bulannya bisa dikatakan utuh. Alhamdulillah, kalau masalah makan mah di sini melimpah ruah. Kulkas saja penuh terus. Pokoknya tidak akan kelaparan. Ungkap suliah.
Saya di Roma ini, baru datang. Sekitar baru satu bulan satengah. Mulai dari awal bulan Mei. Karena tugas utama saya adalah membantu membuatmasakan kesukaan ibu Esti,Ungkap Suliah.Esti Andayani adalah Dubes RI untuk Italia yang baru dilantik pada pertengahan Maret lalu, di Istana Negara – Jakarta.
Sebagai Duta Besar, pasti banyak sekali pekerjaan-pekerjaan negara yang diemban berkaitan dengan diplomatik, politik, hukum, sosial, budaya, pertahanan, keagamaan, dan lain-lain. Tidak kalah pentingnya,urusan pribadi. seperti makanan, pekerjaan rumah tangga, termasuk juga sekretaris.
Selain suliah yang membantu di bagian konsumsi, menjadi chef KBRI Roma. Ada juga bagian yang mengurus administrasi wisma, namanya Rahmadi, bertugas menjadi kepala rumah tangga. Priska, sebagai sekeretaris pribadi yang mengatur jadual acara. Mereka inilah orang-orang di belakang layar, yang membantu kesuksesan ibu Esti sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Italia.
Saya teringat akan sebuah pepatah menyebutkan, di balik orang hebat ada isteri yang hebat. Di belakang orang sukses ada orang tua yang ikhlas. Seperti pohon menjulang tinggi ke atas di bawahnya ada akar yang kuat menopang. Intinya adalah kerjasama dan saling menghargai bahwa di balik kesuksesan seseorang jangan remehkan orang-orang di belakang yang telah membantu meringankan beban pekerjaan. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post