Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 21 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Ubah Daun Jadi Rupiah, Warna Jadi Keunggulan

Reporter: M Zulfikar Akbar
Sabtu, 6 Juli 2019, 17:04 WITA
dalam Bontang, Feature
2 menit dibaca
Kelompok Perempuan Matahari RT 1 Kelurahan Guntung merubah daun menjadi pundi rupiah. (Zaenul/Bontangpost.id)

Kelompok Perempuan Matahari RT 1 Kelurahan Guntung merubah daun menjadi pundi rupiah. (Zaenul/Bontangpost.id)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Ketukan palu terdengar dari sebuah ruangan dengan panjang sekira 4 meter dan lebar 2 meter. Tampak 3 perempuan tengah mematri daun yang telah dilapisi plastik bening ke sebuah kain putih polos.

Sesekali juga terdengar deru mesin jahit listrik yang digerakkan 4 orang wanita, tengah merajut kain dengan corak warna warni dan motif daun. Beberapa perempuan lainnya juga ada yang sedang menyetrika.

Salah satunya Syahida, perempuan berhijab ini tengah memverifikasi satu persatu hasil karya kelompoknya, Kelompok Perempuan Matahari. Produk berupa taplak meja, tas dan kain merupakan pesanan orang dari Jakarta.

“Ini namanya batik daun jajar mas,” ungkap Syahida yang juga Ketua Kelompok Perempuan Matahari, sambil tangan kanan memperlihatkan sebuah kain sutra bermotif daun, saat ditemui di workshopnya di RT 1 Kelurahan Guntung.

Dia menceritakan, sebelumnya usaha ini terbentuk sejak juni lalu. Berawal dari sebanyak 20 orang perempuan warga RT 1 yang sedang duduk santai di teras rumah batu berwarna hijau. Di tengah mengobrol, muncul ide untuk membuat sebuah karya yang dapat menambah pundi-pundi rupiahnya. Dari pada hanya mengoceh yang tak penting.

Baca Juga:  Kerajinan Ukir Khas Bontang

Terbesitlah mengubah bahan dari alam menjadi barang berharga. Sekumpulan ibu rumah tangga ini dengan penuh semangat langsung menyebar di sekitaran lingkungan tempat tinggalnya, dengan mengemban tugasnya masing masing. Ada yang mengambil daun dan mengumpulkan batang kayu bekas. Daun yang terkumpul seperti daun jarak dan daun katuk, langsung diproses dimasukkan ke dalam panci yang berisi air, dimasak beberapa menit hingga air mendidih. Begitu pula batang kayu, seperti batang pohon mangga dan mengkudu.

Daun yang direbus berguna sebagai motif di kain, sedangkan batang pohon berguna sebagai pewarna. Berbekal ilmu otodidak dan menonton Youtube. Salah satu kain yang dibawa dari rumah masing-masing ini dimasukkan ke dalam air rebusan kayu, beberapa menit kemudian diangkat, selanjutnya menempelkan daun.

Kelompok Perempuan Matahari RT 1 Kelurahan Guntung merubah daun menjadi pundi rupiah. (Zaenul/Bontangpost.id)
Kelompok Perempuan Matahari RT 1 Kelurahan Guntung merubah daun menjadi pundi rupiah. (Zaenul/Bontangpost.id)

Namun sayangnya, usaha itu gagal. Daun tidak dapat menempel ke kain. Beberapa bulan mencoba, lagi-lagi gagal. Hal ini menyurutkan semangat 8 anggota, yang memutuskan mundur dari usaha tersebut. “Kami awalnya 20, karena gagal, yang lain keluar,” paparnya.

Enam bulan berjalan, jari tangan ke-12 orang yang tersisa semakin mahir, setelah ditambah pelatihan yang diberikan sebuah perusahaan ternama di Kalimantan. Berhasil membuat kain polos dengan warna rebusan kayu dan motifnya dari daun. Yang dibentuk menjadi barang jadi seperti selendang, tempat tisu, baju, tas tangan, sarung bantal, jilbab dan lainnya.

Baca Juga:  Stan Pemkab Kutim Diserbu Pengunjung di Amerika

“Cuman Allah saja yang tahu dan mungkin karena semangat kami mas. Kalau dibandingkan dengan awal kami membuat itu tidak ada bedanya sama sekali, tapi sekarang malah jadi,” ucapnya.

Kini usahanya yang baru berusia setahun telah menghasilkan omzet puluhan juta rupiah. Dan hasil karya ciptanya ini telah diminati warga luar daerah seperti Sangatta, Samarinda. Lebih jauh lagi, luar Kalimantan seperti Yogyakarta dan Jakarta. “Sudah ribuan pesanan yang kami buat, sekarang kami bisa menggaji orang,” ucapnya.

Hasil produksi dipatok dengan harga bervariasi, dari Rp 16 ribu sampai Rp 600 ribu. Produknya mempunyai keunggulan dari barang yang lain. Yakni warna yang dihasilkan tidak bisa sama. Hal ini lah yang membuat minat orang tinggi terhadap batik daun jajar ini. “limited edition, walaupun kain dimasukkan ke air yang warnanya sama, pasti hasil warnanya tidak bisa sama,” ujarnya.

Mereka pun kini bangga. Sebelumnya RT tempat dia tinggal terkenal vakum dengan kegiatan apa pun. Kini telah dapat membuahkan karya yang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. “Kalau mau pesan bisa menghubungi WA saya 081350464370 atau melihatnya kerajinannya di Instagram dengan akun @batik_daonjajar,” katanya. (Zaenul)

Baca Juga:  Stan Pemkab Kutim Diserbu Pengunjung di Amerika

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: batik daun jajarKerajinan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan31Tweet20Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Rabu, 21 April 2021, 16:00 WITA
Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Rabu, 21 April 2021, 15:13 WITA
Harga Cabai Belum Stabil

Pedagang Pasar Dapat Jatah Terakhir Vaksinasi

Rabu, 21 April 2021, 14:00 WITA
Keberangkatan KM Binaiya Membeludak, Empat Penumpang Terdeteksi Reaktif

Keberangkatan KM Binaiya Membeludak, Empat Penumpang Terdeteksi Reaktif

Rabu, 21 April 2021, 12:00 WITA
Cegah Arus Mudik, Pengendara Dicegat di Tugu Selamat Datang

PPKM Mikro Diperpanjang hingga 3 Mei

Rabu, 21 April 2021, 10:06 WITA
Jalan di Bontang Belum Dukung Kawasan Industri

Jalan di Bontang Belum Dukung Kawasan Industri

Rabu, 21 April 2021, 09:16 WITA
Postingan Selanjutnya
Selain menyampaikan lowongan kerja di papan pengumuman, Disnaker Bontang juga menyampaikan lewat media sosial (Arsyad/Bontangpost.id)

Info Loker Tak Perlu ke Kantor, Disnaker Sediakan Via Online

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Selasa, 20 April 2021, 12:00 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Safari Ramadan, PKT Salurkan Bantuan Operasional Bagi Masjid dan Musala Sekitar Perusahaan

Safari Ramadan, PKT Salurkan Bantuan Operasional Bagi Masjid dan Musala Sekitar Perusahaan

Rabu, 21 April 2021, 18:04 WITA
Langgar Larangan Mudik, Wajib Karantina Biaya Sendiri

Langgar Larangan Mudik, Wajib Karantina Biaya Sendiri

Rabu, 21 April 2021, 17:00 WITA
Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Rabu, 21 April 2021, 16:00 WITA
Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Rabu, 21 April 2021, 15:13 WITA
Harga Cabai Belum Stabil

Pedagang Pasar Dapat Jatah Terakhir Vaksinasi

Rabu, 21 April 2021, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.