Ubah Kepala dan Tulang Ikan Bawis Jadi Penyedap Rasa, Pelajar SMK 1 Bontang Boyong Piala dari Kemendikbud

Dua siswi SMKN 1 Bontang raih medali perunggu dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional

BONTANGPOST.ID, Bontang – Dua siswi SMKN 1 Bontang, Salwa Salsabila dan Alyyah Putri Mokoginta, berhasil mewakili Kalimantan Timur dan menyabet medali perunggu dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional tingkat SMA/MA dan SMK yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepada redaksi Bontang Post, Salwa Salsabila mengatakan, timnya mengembangkan produk berupa penyedap rasa non MSG, dengan menggunakan bahan baku kepala dan tulang ikan bawis, serta tulang ayam. Produk tersebut pun sukses mengantarkan timnya meraih posisi 3 pada kategori pengembangan usaha agribisnis, agroteknologi, dan kemaritiman.

Ia menyebut, pengembangan produk itu didasari pada fenomena masyarakat yang kerap menggunakan bahan penyedap rasa mengandung MSG pada masakan. Bahkan banyak dari mereka yang mengalami ketergantungan. Sementara menurutnya, mengonsumsi penyedap rasa yang mengandung MSG dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus.

Selain itu, Bontang dikelilingi laut. Di mana sumber daya bahari seperti ikan bawis sangat melimpah. Apalagi bahan baku yang digunakan berasal dari bahan yang tidak terpakai, sehingga cenderung mudah digunakan.

“Berangkat dari latar belakang itu, kami mencoba untuk mengembangkan produk penyedap rasa yang aman dan memanfaatkan bahan ,” katanya.

Sejatinya, produk tersebut telah dikembangkan sejak Januari lalu. Melalui riset mendalam dan beberapa kali percobaan. Kemudian perbaikan dilakukan untuk menyempurnakan formula. Setelah itu, timnya juga melakukan pengujian terhadap produk dengan memanfaatkan fasilitas di sekolahnya. Baik dari kandungan gizi, hingga uji organoleptik.

Lebih lanjut, produk tersebut pun telah diperkenalkan kepada masyarakat luas untuk tujuan komersil. Bahkan sebelum produk itu diikutkan dalam festival.

“Kesulitannya saat memperkenalkan produk itu sendiri. Kalau saat pengembangan tidak ada kendala berarti,” lanjut dia.

Ia mengungkapkan, prestasi tersebut tidak lepas dari peran sekolah dalam memberikan fasilitas dan pendampingan selama ini. “Alhamdulillah lingkungan sekolah juga suportif untuk kami mengembangkan produk dan berinovasi,” tandasnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version