bontangpost.id – Demi efisiensi waktu, proses perbaikan jalan harus mengubah skema pengadaan pekerjaan. Dari semula lelang, diganti menggunakan sistem e-katalog.
Proyek pengaspalan Jalan Sawi-Tomat dipastikan akan tetap berjalan pada akhir tahun ini. Namun, cara pengadaannya terpaksa diganti, dari skema lelang menjadi sistem e-katalog.
“Jadi dokumen lelang yang sudah kami setorkan ke ULP sebelumnya, akan ditarik,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurdin.
Sebab, jika dipaksakan lelang, diperlukan waktu minimal delapan hari untuk proses lelang. Itu pun jika tanpa ada sanggahan terkait tahapan lelang. Sehubungan dengan pagu anggaran yang digelontorkan pun tetap. Akan tetapi, volume pengerjaan belum bisa dipastikan.
Pasalnya, harus melakukan perhitungan. Berdasarkan tarif harga satuan yang ditaruh di etalase e-katalog. Disesuaikan dengan volume jalan yang ada. “Apalagi ada kenaikan harga material di akhir tahun ini,” ucapnya.
Khusus pengaspalan material yang dibutuhkan ialah aspal cair, batu pecah, dan pasir. Pihaknya pun bakal memilih dari PT KWB dan PT HTT untuk pengerjaan ini. Kedua penyedia aspal ini juga akan ditanyakan terkait kesediaan material.
Ia pun optimistis pengerjaan bisa rampung pada akhir tahun. “Kalau pengaspalan waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Asalkan materialnya ready,” tutur dia.
Dipastikan pula pengerjaan hanya pengaspalan. Sebab untuk pengerjaan drainase ataupun trotoar di ruas jalan tersebut tidak memungkinkan jika digarap tidak sampai dua bulan.
Sebelumnya, anggaran yang disiapkan untuk proyek ini mencapai Rp 1,5 miliar. Saat ini konstruksi akses yang ada masih sebatas pengecoran. Jika melihat desain perencanaan dengan jumlah anggaran tersebut mampu untuk mengaspal dari samping Jembatan Jalan Imam Bonjol hingga simpang tiga SD Bethlehem.
Jika diukur dengan peta Google Maps maka panjang jalan mencapai 870 meter. Dengan lebar sekira 5–6 meter. Terkait jalan penghubung lainnya di lokasi tersebut, ia bakal mengajukan untuk pengaspalan di tahun depan. Namun, itu semua bergantung dengan kondisi keuangan daerah. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: