bontangpost.id – Ujian sekolah jenjang SD bakal dilaksanakan pada 5 April mendatang. Proses ini sekaligus merupakan simulasi menyambut pembelajaran tatap muka yang dimulai Juli mendatang. Anggota Komisi I DPRD Maming menyambung baik rencana ujian sekolah dengan skema luring.
Meskipun demikian, ia meminta protokol kesehatan (prokes) tetap dipatuhi. Sehingga tidak terjadi dampak negatif pasca ketentuan ini diberlakukan. Meliputi adanya klaster baru penyebaran Covid-19.
Oleh sebab itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta dilakukannya rapid antigen kepada pengawas ruangan. Pasalnya saat ujian besar kemungkinan tenaga pengajar yang menjadi pengawas belum mendapatkan dosis kedua vaksin sinovac. “Prosedurnya harus dilakukan pemeriksaan. Demi keamanan semua pihak,” kata Maming.
Nantinya hasil pemeriksaan itu dijadikan acuan. Guru yang hasilnya nonreaktif diperbolehkan mengawasi. Sebaliknya yang hasilnya reaktif tidak diperkenankan mendapatkan jadwal. “Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah guru itu reaktif atau tidak,” ucapnya.
Sehingga tidak perlu dipersulit bahwa pengawas harus sudah mendapatkan vaksin. Mengingat cairan antibodi itu hanya salah satu tindakan pencegahan. Menurutnya, biaya dari pemeriksaan itu harus ditanggung oleh Disdikbud. Melalui APBD 2021.
“Anggarannya jangan dibebankan kepada individu guru. Karena ini untuk kepentingan umum,” tutur dia.
Ia juga menyayangkan keterlambatan penyaluran vaksin bagi tenaga pengajar. Seiring dengan terbatasnya jatah yang diterima Bontang dari pemerintah pusat. Sebelumnya diberitakan, skema bentuk tes yang diberikan antara jenjang SD dan SMP pun berbeda. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Riyanto mengatakan ujian sekolah tahun ini untuk SMP berbasis komputer atau android.
“Jadi peserta ujian rencananya datang ke sekolah tetapi pelaksanannya tetap online,” kata Riyanto.
Sementara untuk jenjang SD menggunakan bentuk tes tulis. Jubir Satgas Penenganan Covid-19 Adi Permana menyatakan potensi untuk melaksanakan ujian sekolah secara tatap muka. Sebab, tren penyebaran Covid-19 di Kota Taman mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan pantuan dari kasus puncak yakni Agustus hingga sekarang. “Kondisi saat ini relatif aman,” kata Adi.
Ia menjelaskan butuh pembahasan secara detail terkait wacana ini. Apalagi Bontang baru saja memperpanjang durasi PPKM Mikro. Salah satu poinnya berupa pembelajaran dilakukan secara daring. “Apakah ini bisa sejalan. Meski pelaksanaan ujian sekolah ini merupakan bentuk simulasi menyambut rencana pembelajaran tatap muka, Juli mendatang,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post