bontangpost.id – Angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan ini terus mengalami peningkatan. Mengantisipasi itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati bakal memaksimalkan peran relawan muda Covid-19. Relawan ini dibentuk oleh Pemkot Bontang sejak Mei lalu.
“Mengaktifkan kembali peran tim relawan,” katanya.
Nantinya tiap relawan menjadi sumber edukasi bagi masyarakat terkait penanganan Covid-19. Tiap RT terdapat lima orang relawan. Dengan persyaratan berusia 19-45 tahun, tidak merokok, tidak memiliki riwayat penyakit komorbid, dan bersedia menandatangani surat pernyataan.
“Kami bakal intensifkan di lapangan,” ucapnya.
Selain itu, relawan yang tersebar di tiga kecamatan ini memiliki segudang tugas. Mulai melaksanakan surveilan berbasis komunitas, membantu respon cepat pelaporan terhadap puskesmas wilayah bersangkutan maupun PSC, serta mereduksi stigma yang berkembang.
“Edukasi perlu digencarkan. Karena ini menyangkut kebiasaan,” tutur dia.
Menurutnya, dibutuhkan peran masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Hasil nihil didapatkan jika penanganan dilakukan oleh satu pihak yakni Pemkot Bontang.
“Jadi harus bersama bahu-membahu menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, rutin cuci tangan, dan menjaga jarak,” sebut perempuan yang akrab disapa Iin ini.
Sehubungan dengan usulan pengaktifan kembali pos pantau di Tugu Selamat Datang, bakal dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait. Ia pun mengakui pasca penarikan petugas sejak awal Juli lalu terjadi kelonggaran aktivitas pelaporan warga. Terutama mereka yang melakukan perjalanan keluar daerah.
“Besok (hari ini, Red.) kami akan bahas dengan pihak terkait,” terang dia.
Adapun langkah disinfeksi masih menyasar pada daerah hasil tracing Tim Satgas Penanganan Covid-19. Mengingat sejumlah pusat perbelanjaan, kantor, dan tempat ibadah juga telah menerapkan upaya tersebut secara rutin. Sementara, bagi aparatur sipil negara (ASN) diwajibkan melapor jika keluar daerah maupun saat kembali.
Diketahui, Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19, Adi Permana memberi peringatan bagi pemilik rumah makan atau kafe di wilayah tracing. Bentuknya tidak melayani sistem konsumsi di tempat. Melainkan pesanan sebaiknya di konsumsi di rumah.
“Saya mohon untuk menerapkan skema take away,” kata Adi.
Ia juga meminta kepada pihak kelurahan untuk selalu mengingatkan warganya. Tujuannya untuk memutus matai rantai penyebaran virus corona. Kendati demikian, ia masih memperbolehkan pemilik usaha tetap buka. Kendati dengan sistem yang telah dianjurkan.
“Penjual juga harus memakai masker dan sarung tangan. Pun demikian pembeli. Supaya angka penyebaran dapat ditekan,” sebutnya.
Diketahui, Kota Taman telah ditetapkan adanya kasus transmisi lokal. Dua klaster muncul yakni perusahaan PKT dan HOP. Jika dirincikan penyebaran terjadi di kawasan kompleks Perum BTN PKT, perum Bukit Sekatup Damai (BSD), dan perum HOP. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post