SANGATTA – Tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri 1438 Hijriayah atau H-3, mobilisasi masyarakat untuk mudik atau pulang kampung demi berlebaran bersama keluarga sudah mulai terlihat. Dari pantauan wartawan, di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) APT Pranoto Sangatta Utara, sejak pukul 19.30 wita, antrian kendaraan roda 4 (R4) dan roda 2 (R2) mengular panjang lebih dari 500 meter mulai luar pagar SPBU tersebut. Kebanyakan kendaran roda empat ini sudah berisi penuh penumpang beserta barang-barang perbekalan untuk pulang kampung.
Sementara pihak SPBU terpaksa menghentikan operasionalnya pada pukul 22.30 wita. Bamun masih ada saja pengendara atau pengemudi yang memaksa untuk tetap minta dilayani mengisi bahan bakar kendaraan, akan tetapi ditolak.
Terpisah, Kapolres Kutai Timur AKBP Rino Eko, mengimbau kepada masyarakat Kutai Timur yang hendak berpergian keluar daerah dalam rangka mudik lebaran atau berlibur panjang, agar tetap menjaga keselamatan saat berkendara. Selain itu, keamanan lingkungan rumah yang ditinggalkan juga perlu diperhatikan.
“Sebelum meninggalkan rumah, hendaknya memeriksa dengan cermat terlebih dahulu. Apakah sudah melepaskan regulator kompor dan mencabut sambungan–sambungan listrik yang tidak penting di rumah. Tujuannya, untuk menghindari terjadinya musibah kebakaran yang bisa saja terjadi akibat kelalaian atau adanya sambungan arus pendek pada listrik. Terlebih waktu libur yang diberikan pemerintah sudah cukup panjang, sehingga masyarakat tidak perlu tergesa-gesa,” pesan Rino.
Selain itu dirinya juga meminta kepada warga yang meninggalkan rumah dalam waktu panjang, terlebih dahulu melapor atau berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW setempat. Agar diketahui bahwa rumah yang ditinggalkan dalam keadaan tanpa penghuni. Sehingga bisa dilakukan monitoring dan pencegahan terjadinya tindak kejahatan, seperti pencurian.
“Masyarakat juga bisa melapor ke Polsek atau Polres terdekat, sehingga aparat kepolisian juga bisa melakukan tindakan pre-emtiv dan prefentif , seperti melakukan patroli pada kawasan pemukiman yang ditinggalkan penghuninya,” himbaunya.
Tidak lupa, AKBP Rino juga mengingatkan agar masyarakat yang berpergian jauh untuk tidak berpenampilan mewah dengan menggunakan perhiasan berlebihan, sebagai upaya menghindari dan waspada dari tindak kejahatan dengan kekerasan. Seperti hipnotis, penodongan atau bahkan penjambretan.
“Tindakan kriminalitas bisa saja terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya namun juga diakibatkan karena adanya peluang atau kesempatan untuk melakukan kejahatan,” kata Rino. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post