Terkait Rusaknya Alat Cetak dan Perekaman KTP-el
SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) segera mencari solusi terkait rusaknya peralatan cetak dan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik. Mengingat, sampai saat ini masih ada 75 ribu warga Kutim yang belum melakukan perekaman.
“Kami kaget juga ternyata masih ada 75 ribu warga yang belum merekam KTP El. Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, karena alat pencetakan dan perekam yang rusak. Terutama yang ada di kecamatan pelosok,” ujar Kasmidi.
Padahal, lanjut dia, sebentar lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih presiden. Sehingga, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan bisa menghilangkan hak suara warga.
“Di Pilpres nanti aturannya jelas. Hanya warga yang punya KTP El yang bisa memilih. Nah, kalau masalah ini tidak segera beres, bisa jadi warga yang ingin menyalurkan hak suaranya malah tidak bisa. Hanya gara-gara tak punya KTP El,” sebutnya.
Oleh karena itu, kata Kasmidi, Disdukcapil diminta untuk segera mencari solusi agar peralatan yang rusak bisa segera diperbaiki. Bahkan, jika memang memungkinkan menggunakan APBD Kutim, maka akan siap dianggarkan tahun depan.
“Yang jelas harus segera dicarikan penyelesaiannya. Supaya warga bisa segera mempunyai KTP El,” tutur Kasmidi.
Terpisah, Kepala Disdukcapil Kutim Januar Harlian Putra mengakui, jika upaya perbaikan sudah dilakukan pihaknya. Namun karena masih menjadi tanggungan pusat, maka pihaknya mengajukan perbaikan lewat Disdukcapil Provinsi.
“Kami hanya bisa menyampaikan ke provinsi. Karena kewenangan perbaikannya di pusat,” ujar Januar.
Dia menerangkan, dari 8 unit peralatan yang rusak, semua sudah diajukan untuk diperbaiki. Namun, yang sudah selesai baru satu alat dan digunakan di Sangatta Selatan.
“Sisanya masih rusak. Mungkin karena menunggu suku cadang datang,” ujarnya.Lantas untuk mengatasi hal itu, kata dia, ada solusi yang bisa dilakukan dalam waktu dekat. Yakni meminta kecamatan terdekat yang alatnya bagus, bisa menampung perekaman warga yang alatnya rusak.
“Paling tidak bisa membantu, sambil menunggu alat yang diperbaiki selesai,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: