Diperingati Malah Ancam Nelayan Kutim
SANGATTA – Ekosistem laut Kutim rusak karena ulah oknum nelayan dari Bontang yang memancing secara ilegal. Aktivitas ilegal itu sudah berjalan lama, namun hingga kini belum ditangani secara serius.
Kepala Desa Teluk Pandan Baharuddin mengatakan, nelayan setempat banyak yang mengadu soal aktivitas itu. Banyak oknum nelayan Bontang yang menangkap ikan menggunakan bom potas. Cara tersebut tentu saja merugikan nelayan di daerah tersebut. Karena hasil tangkapan semakin sedikit akibat ekosistem laut yang rusak.
“Aktivitas itu sudah lama, di Teluk Pandan, Kandolo, dan kawasan Martadinata. Bahkan saya juga melihat sendiri. Kasihan nelayan kecil. Belum lagi terumbu yang rusak,” kata Baharuddin, Jumat (29 /9) kemarin.
Bahkan ulah oknum nelayan tersebut terbilang sangat nekat. Pasalnya, mereka menangkap ikan di kawasan muara. Oknum itu seakan tak takut tertangkap petugas, apalagi dengan warga setempat.
“Pernah ditegur, tapi malah nelayan kami yang diancam,” tuturnya.
Melihat aksi oknum nelayan yang menjadi-jadi itu, Baharuddin mempertanyakan kinerja aparat. Seharusnya pelaku ilegal fishing itu segera ditindak.
“Tim yang dibentuk untuk mencegah ilegal fishing belum berjalan. Kemarin kami baca berita Bupati menginstruksikan agar pelaku ilegal fishing ditangkap, kami mendukung itu untuk segera direalisasikan,” katanya.
Dia juga mengatakan hal ini sudah diadukan kepada Dinas Kelautan Kutim, namun aktivitas ilegal fishing tak juga terhenti.
“Sudah sering kami beritahukan, tapi aktivitas nelayan yang menggunakan bom ikan masih terjadi,” katanya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: