BONTANG – Tiga dari tujuh area permakaman di Kota Bontang yakni Tempat Permakaman Umum (TPU) Bontang Kuala, Tanjung Laut, serta permakaman Toraja di Kanaan telah menipis lantaran sudah penuh dengan bangunan makam. Menanggapi hal tersebut, Dinas Permukiman, Kawasan Perumahan, dan Pertanahan (DPKPP) Bontang berencana mencari lokasi baru untuk dijadikan permakaman.
Hal tersebut dinyatakan oleh Sekretaris DPKPP Bontang, Maksi Dwiyanto. Kata dia, pihaknya akan mengupayakan pengembangan lahan di wilayah Satimpo, Bontang Kuala, dan Guntung. Tiga titik lokasi tersebut saat ini masih merupakan lahan milik warga. “Masyarakat bisa berinisiatif menjualnya sendiri ke pemerintah,” jelas Maksi, Rabu (9/5) kemarin.
Dijelaskan dia, jika lahan yang dimiliki oleh masyarakat merupakan tanah jenis rawa, maka tidak mungkin pemerintah akan membelinya. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki lahan harus berinisiatif untuk menguruknya terlebih dahulu. Lahan yang diperlukan pun, rata-rata seluas 1 hektar di setiap wilayah. “Di 3 lokasi untuk permakaman ini juga diperkirakan hanya bertahan hingga tahun 2020,” ujarnya.
Maka dari itu, Maksi menyatakan di tahun 2021, pihaknya berencana untuk mengembangkan TPU di wilayah Bontang Barat. Kemungkinan lokasinya yakni hutan lindung yang akan di-Area Penggunaan Lain (APL) kan. Di sana nanti akan dibuat permakaman terpadu, karena desain-nya digabung dengan kuburan Kristen, Hindu, dan agama lainnya. “Untuk luasan di sana sekira 20 hektare karena di kota sudah habis lahan kosongnya,” terang dia.
Namun demikian, lokasi di wilayah Bontang Barat masih menunggu hasil APL dari Kementerian Kehutanan. Sehingga Maksi menyebut akan menunggu aturan setelah di-APL-kan. “Kalau sudah selesai diupayakan agar bisa terwujud dengan konsep TPU terpadu,”pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: