Wali Kota: Generasi Muda Jadi Agen Perubahan

HAYAT/HUMAS PEMKOT SAMBUTAN: Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat memberikan arahannya di hadapan para wisudawan, Sabtu lalu di Hotel Equator, Jalan Pupuk Raya.

BONTANG – Menghadiri momen wisuda Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni apresiasi 157 wisudawan angkatan XVI. Pada kesempatan itu, ia memberi semangat kepada seluruh universitas yang ada di Bontang untuk dapat berstatus akreditasi “A”.

Ia menggarisbawahi pidato ilmiah Prof Farida Jasfar, Guru Besar Universitas Trisakti Jakarta, pada momen wisuda itu. Saat ini dalam era teknologi, di mana manusia dapat tergulung oleh zaman apabila tidak serta merta melakukan suatu perubahan yang lebih baik.

“Anak-anakku sekalian, kalian harus jadi agen perubahan. Lakukan inovasi yang akan membawa perubahan. Kalau kita tidak melakukan perubahan, maka kita akan terpuruk oleh zaman itu sendiri,” harap dia.

Sesuai bonus demografi, usia 15-64 tahun usia produktif yang nantinya akan membantu usia tidak produktif. Namun hanya 54 juta saja jiwa bekerja. Artinya jika berharap bonus demografi sangat jauh berbanding terbalik karena lebih banyak pengangguran. Berdampak pada pertumbuhan ekonominya.

Bagaimana mempersiapkan generasi muda yang lebih baik. Ia berharap usai bergelar sarjana, lulusan Unijaya dapat berjiwa Entrepreneurs. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Indonesia dihadapkan dengan tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Mau tidak mau, suka tidak suka, pemerintah kita dengan ASEAN lainnya sudah mengikuti tantangan itu,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Neni meminta agar universitas yang ada di Bontang menerapkan english day. Sebagai salah satu bentuk menjawab tantangan MEA. Dengan adanya beberapa universitas di Kota Taman dapat menjadi alternatif calon mahasiswa yang akan kuliah.

Bontang pun menjadi salah satu kota di Kalimantan Timur (Kaltim) bahkan di Indonesia yang indeks pembangunannya paling tinggi. Sekira 79 persen, sementara Kaltim 75 persen. “Alhamdulillah, selama 2 tahun ini indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi di Kaltim. Inilah yang akan menyumbang indeks pembangunan di Indonesia,” tutur Neni.

Di akhir sambutan, ia mengucapkan terima kasih kepada peran orang tua yang tak lelah membimbing hingga membesarkan anak-anaknya sehingga menjadi seorang sarjana. “Juga kepada suami/istri yang tak lelah mendukung pasangannya untuk menyelesaikan studinya di Unijaya,” tutup Neni. (ra)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version