BONTANGPOST.ID, Bontang – Perbaikan turap yang patah di RT 29, Kelurahan Api-Api, menjadi usulan warga. Namun, bukan hanya itu, mereka juga menginginkan agar sempadan sungai di beberapa titik dilanjutkan penurapannya.
Warga RT 29 Khalim mengatakan, masih ada pekerjaan rumah bagi pemkot terkait penurapan di lokasi tersebut.
“Ini masih ada sisi yang belum diturap. Utamanya antara turap lama dan bangunan baru,” kata Khalim.
Menurutnya panjangnya mencapai 21 meter. Khusus untuk sisi sebelah kanan dari jembatan. Sementara sisi sebelah kiri lebih panjang lagi yakni mencapai 50 meter. Dengan ketinggian turap mencapai 2 meter dari dasar sungai.
“Jika tidak dilanjutkan maka ketika debit air sungai tinggi meluap ke permukiman warga langsung,” ucapnya.
Pekan lalu saat banjir, air meluap paling parah dari titik tersebut. Aliran air menuju akses yang lebih rendah, sehingga sebagian jalan tidak bisa dilalui.
Huniannya kala itu tidak berdampak air masuk. Sebab konstruksi halaman sudah ditinggikan. Tetapi rumah tetangganya terkena imbas.
Selain itu, Khalim meminta pemkot untuk memperbaiki turap yang miring. Konstruksi itu kondisinya demikian sejak 2021 lalu. Namun, hingga kini belum mengalami perbaikan. Jika dibiarkan, tunggu waktu konstruksi akan ambruk.
“Turap itu juga belum diperbaiki sejak 2021 lalu. Itu juga menjadi usulan kami. Karena kalau begini fungsi turap tidak ada gunanya,” tutur dia.
Dia memandang perbaikan perlu segera dilakukan. Apalagi saat ini Bontang kerap diguyur hujan. Bila volume air kiriman dari hulu tinggi maka menjadi ancaman.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) telah meninjau lokasi turap yang mengalami patah di RT 29, Kelurahan Api-Api.
Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Edy Suprapto mengatakan begitu mendapatkan informasi dari media ini langsung turun tangan melihat kondisi konstruksi tersebut.
“Benar memang ada bagian yang mengalami patah, sehingga menyebabkan konstruksi di bagian ujung ambles ke dalam dan miring,” kata Edy.
Konstruksi itu ambles hingga 50 sentimeter. Ia pun telah berkoodinasi dengan pihak yang mengerjakan sebelumnya. Menurutnya di akhir tahun ini akan langsung melakukan perbaikan.
Diketahui pengerjaan ini dikerjakan tahun lalu melalui APBD Kaltim. Mekanisme pengerjaan berbentuk swakelola. “Nanti dari yang mengerjakan tahun lalu melakukan perbaikan,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: