Warga Kebanjiran, Konstruksi Pembangunan Saluran Air di Berebas Tengah Disorot

Tiang pondasi beton di bawah jembatan menjadi biang sampah tersangkut sehingga menyebabkan luapan air di saluran drainase yang berlokasi di RT 24 dan 55 Berebas Tengah.

bontangpost.id – Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari lalu, membuat permukiman RT 24 dan 55, Kelurahan Berebas Tengah terendam air. Saluran drainase yang ada dianggap tidak optimal dalam mendistribusikan air ke hilir. Pasalnya konstruksi di tengah kanal tersebut terdapat tiang pondasi. Alhasil sampah yang hanyut tersangkut di bagian itu. Belum lagi terdapat pendangkalan di beberapa titik.

Warga RT 55 Marwali mengatakan pembangunan jembatan di atas saluran itu terjadi dua tahun lalu. Sebelumnya tiang pondasi jembatan berbahan kayu tetapi setelah dilakukan pengecoran maka diganti menjadi beton.

“Kami duga banjir yang terjadi di sini itu karena pembangunan ini (jembatan di atas saluran air). Kami telah mengecek soalnya banyak sampah yang menyangkut,” kata Marwali.

Mengingat sebelumnya lokasi huniannya tidak pernah terendam banjir. Terbaru ketinggian air pun mencapai satu meter di atas lantai rumah. Akibat luapan dari saluran drainase tersebut. “Selama 20 tahun tinggal baru dua kali terendam banjir. Tepatnya setelah ada pembangunan jembatan ini,” ucapnya.

Senada Ketua RT 55, Darmawan menjelaskan harusnya ada ruang kosong bagian bawah jembatan ketika air meluap. Tetapi kondisinya tidak demikian. Ia berharap agar kontruksi jembatan dinaikkan. Ia pun juga menduga ada pendangkalan di dekat gedung Aini Rasyifa. Satu jalur dari saluran tersebut. Mengingat ketika air pasang di titik tersebut ketinggian air berbeda.

“Secara otomatis air meluap ke rumah warga,” tutur Darmawan.

Warga RT 24 Erwin mengaku menderita dengan kondisi ini. Ia berharap pemerintah melakukan perbaikan segera. Pasalnya jika intensitas curah hujan tinggi ditambah kondisi laut mengalami pasang maka bisa berakibat lebih parah. “Kami benar-benar menderita belakangan ini. Sudah dua kali merasakan banjir. Bahkan ada warga yang perabotannya rusak akibat kejadian tersebut,” sebut Erwin.

Berdasarkan pengamatan Kaltim Post (grup bontangpost.id), terjadi penumpukan sedimentasi tanah di beberapa titik saluran drainase. Belum lagi sampah seperti bahan plastik dan seng juga tersangkut di tiang bawah jembatan. (*/ak)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version