BONTANG – Perbaikan trotoar di Jalan Ahmad Yani mendapat kritik tajam oleh warga. Mereka memandang kontraktor pemenang lelang bekerja asal-asalan dan terkesan tidak profesional. Hal ini diungkapkan Bagio, warga Apiapi.
Ia menyebut, salah satu indikatornya ialah tidak diambilnya kembali karung pasir di dalam parit saat pengerjaan telah rampung. Material ini sebelumnya digunakan sebagai penahan aliran air saat pengerjaan.
“Jadi, aliran air dari belakang Bank Dhanarta itu tidak diarahkan ke depan Bank Mega. Sebab, di lokasi itu trotoarnya diperbaiki. Ada proses semenisasi parit, sehingga butuh kondisi kering,” kata Bagio.
Hal itu masih dimaklumi karena secara teknis memang membutuhkan kondisi demikian. Sayangnya, setelah sekian lama, karung pasir itu tidak diambil dan dibiarkan dalam parit.
Akibatnya terjadi genangan air di lokasi tersebut karena aliran air tersendat material tersebut.
“Kalau hujan dan tidak diambil, genangan airnya bisa parah,” keluhnya.
Berdasar pantauan Kaltim Post (induk Bontangpost.id) di lokasi, total ada lima karung. Perinciannya, empat karung di dalam parit sedangkan satunya di atas parit. Namun, semua karung masih terbungkus.
Warga Apiapi lainnya, Ridho membenarkan ketidakprofesionalan kontraktor. Selain tidak mengambil karung pasir, pemenang lelang juga membuat kondisi justru tidak rapi. Salah satunya, trotoar di samping Bank Mega dibongkar tanpa perbaikan.
“Saat itu dibongkar karena konstruksi trotoar memang lebih tinggi dari lainnya. Namun, setelah itu tidak dibersihkan. Ini justru terlihat jelek,” sebut Ridho.
Padahal di titik lain, trotoar yang lebih tinggi justru dipasang keramik. Alih-alih saat ini pada titik itu trotoar hanya berwujud tanah dipadatkan. Bongkaran justru digunakan untuk menambal akses menuju salah satu ruko.
“Ada apa ini sepertinya kontraktor buru-buru dan terkesan mengejar keuntungan semata. Sayang, kondisi yang sebelumnya indah justru terlihat tidak rapi,” ujarnya.
Diketahui, proyek pengerjaan perbaikan trotoar dan drainase Jalan Ahmad Yani dimenangkan CV Muhtiya Mandiri. Perusahaan ini di Jalan RE Martadinata, Gang Dahlia, Loktuan. Anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini sebesar Rp 2 miliar. Bersumber dari APBD 2019. Saat ini pengerjaan telah rampung. (*/ak/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post