SANGATTA – Krisis air bersih yang dialami warga Desa Pengadan, Kecamatan Kaliorang, turut menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Timur (Kutim). Terlebih warga di daerah ini hanya bergantung pada air sungai, karena belum terjangkau pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Menyikapi kondisi ini, program pembangunan sistem pengolahan air bersih sederhana pun bakal disiapkan tahun ini.
“Rencananya kami akan buatkan bak penampungan air berkapasitas besar di Desa Pengadan. Nantinya air baku yang diambil dari sungai langsung disaring menjadi air bersih. Nah setelah itu barulaj disalurkan ke rumah-rumah warga,” ujar Kepala Dinas PU Kutim Aswandini Eka Tirta.
Karena sistemnya sangat sederhana, lanjut dia, biaya pembangunan fasilitas air bersih ini pun tidak banyak. Hanya menghabiskan anggaran sekira Rp 500 juta yang sudah lengkap dengan instalasi sederhana untuk menyedot dan mengalirkan air ke rumah warga.
“Jadi sederhana, tapi efektif. Warga jadi bisa mendapat pelayanan air bersih,” sebutnya.
Aswan menambahkan, tahun depan pihaknya juga telah menyusun lima perencanaan pembangunan fasilitas air bersih untuk lima kecamatan. Dua daerah yang sudah dipastikan mendapat program ini adalah Kecamatan Karangan dan Sandaran.
“Harapan kami, semoga APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kutim tahun di pan bisa stabil. Sehingga, program yang sudah kami susun semuanya bisa terlaksana,” kata Aswan. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: