SANGATTA – Sepanjang Januari hingga Maret 2018, Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim mencatat terdapat 16 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan ditemukan tiga suspek.
Ditemukan 7 kasus DBD dan dua suspek di Januari, dan 6 kasus DBD dan 1 suspek di Februari. Selain itu terjadi 3 kasus DBD bulan ini. Diantara lokasi yang menjadi sasaran serangan DBD ialah di Gang Cenderawasih, Jalan Soekarno Harta, Gang, Asya’diyah, Gang Durian, Jalan Deli, Gang Niat, Jalan APT. Pranoto, Kawasan Bukit Pelangi, dan Jalan Kabo.
Kadiskes Kutim Bahrani Hasanal didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Penyakit Andi Didi Afriadi, ada beberapa penyebab terjadinya serangan DBD di Kutim. Pertama, mulai datangnya musim penghujan, maraknya genangan air dan buruknya drainase di lingkungan pemukiman, dan tak kalah penting ialah kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kami minta kepada masyarakat untuk waspada. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan,” kata Andi.
Andi meminta, bagi masyarakat yang menemukan indikasi DBD yang menjangkiti keluarga atau warga sekitar dapat memberikan laporan sesegera mungkin kepada instansi terkait.
“Imbauan kepada masyarakat dan rumas sakit swasta untuk melaporkan kasus demam berdarah kepada Diskes. Serta masyarakat yang ada keluarganya dirawat DBD agar dilapor ke Puskesmas setempat atau Diskes. Agar bisa kami tindak lanjuti,” katanya.
Paling ditekankannya ialah, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pasalnya, untuk memberantas nyamuk, tak cukup hanya dengan cara memberikan fogging.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Sedangkan benih-benihnya masih berkembang. Untuk itu diperlukan PSN,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: